Semarang, tvOnenews.com - Ratusan mahasiswa di Kota Semarang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) melakukan unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (14/3/2023). Aksi Demo penolakan Perppu Cipta Kerja ini diwarnai kericuhan.
Massa yang berunjuk rasa berusaha membobol pagar yang ditutup dan dihadang oleh kepolisian. Beberapa benda juga terlihat dilemparkan oleh sejumlah mahasiswa ke arah barikade polisi.
Dalam pantauan, ratusan mahasiswa tiba di lokasi pukul 14.00 WIB berjalan kaki melintasi kantor Polda Jateng. Kedatangan pendemo ini diiringi dengan seruan-seruan aksi penolakan Perppu Cipta Kerja sembari membawa poster-poster.
Selain itu ada juga aksi yang dilakukan satu mahasiswa mengenakan kostum layaknya pocong. Usai tiba di lokasi, sejumlah mahasiswa langsung merobohkan pagar kawat berduri yang dipasang kepolisian untuk mencegah massa aksi masuk ke gedung Pemprov Jateng.
“Pak polisi, tolong dalam dua menit pintunya dibuka. Kalau tidak kami akan paksa masuk,” ujar pengunjuk rasa.
Meski demikian, kepolisian enggan menuruti apa yang diinginkan oleh pendemo. Hal itu dikarenakan adanya potensi kerusakan fasilitas umum.
Mahasiswa sempat melakukan pembakaran ban bekas di depan gerbang untuk memprovokasi polisi. Namun aksi pembakaran ini dibiarkan hingga ban habis.
Di lokasi, terlihat kepolisian dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang menggunakan rompi dan peralatan lengkap menghadang di balik pagar aksi pendemo. Satu mobil water cannon dan satu mobil trantis pengendali massa (Dalmas) juga diturunkan untuk mengantisipasi adanya aksi rusuh saat demo.
Kepolisian meminta agar para pendemo bisa tertib dalam menyampaikan aspirasi. Pihak aparat juga mengaku tak segan untuk melakukan tindakan tegas jika aksi unjuk rasa berjalan ricuh.
“Adik-adik tolong sampaikan aspirasi dengan tertib,” imbuh petugas kepolisian.
Mahasiswa terus berusaha memasuki halaman kantor, dengan mendorong gerbang. Namun aksi ini pun berhasil digagalkan petugas kepolisian. Hingga berita ini ditulis, aksi masih berlanjut.(Dcz/Buz)
Load more