Gresik, tvOnenews.com - Lantaran tidak ada lagi layanan kapal ambulans, warga Gili Timur, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, terpaksa mengantarkan pasien yang sedang sakit dengan hanya menggunakan perahu kecil milik nelayan untuk menyebrangi lautan.
Untuk diketahui, Pulau Gili Timur sendiri berada di seberang Pulau Bawean. Untuk menyeberang ke Pulau Bawean, masyarakat disana harus menggunakan kapal sekitar 30 menit. Adanya kapal Ambulans laut diharapkan mempermudah layanan kesehatan sewaktu-waktu saat ada tindakan darurat.
Salah satu warga dari Gili Timur, yakni Halisah mengatakan, ada pasien yang mengalami gangguan penyakit stroke dan harus dirujuk kemarin, Rabu (18/9) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Pasien harus dirujuk menggunakan perahu nelayan. Masyarakat Gili Timur tidak merasakan bantuan kapal ambulans, padahal bantuan itu diprioritaskan kepada masyarakat Gili Timur,” keluhnya, Jum'at (20/9).
Menurut Halisah, kejadian ini harusnya menjadi perhatian pihak yang terkait. Terlebih Pemkab Gresik, yang saat itu memberikan bantuan simbolis bantuan kapal ambulans tersebut.
"Kami khawatir sewaktu-waktu ada warga yang hamil harus dirujuk. Karena urusannya nyawa. Jangan sampai menunggu kejadian yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Kades Sidogedungbatu, H Supar, sebelumnya sudah mewanti-wanti agar kapal ambulans yang merupakan bantuan itu dikelola oleh masyarakat Gili Timur.
"Sewaktu ada kunjungan Bupati, saya sudah sampaikan untuk kapal ambulans diparkir di pelabuhan Gili bukan Pamona, serta kapal tersebut harus dirawat oleh warga Gili. Karena sudah tau peta medan laut,” jelasnya.
Diakui Kades, kapal tersebut memang tidak dirasakan oleh masyarakat Gili Timur. Apalagi saat ini, kapal masih dalam perbaikan.
"Kalau terus seperti ini, kapal ambulans laut tidak dirasakan. Padahal warga Gili Timur sangat membutuhkan,” tegasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, keberadaan kapal ambulans salah satu fasilitas kesehatan bagi warga Dusun Gili Timur, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, hampir tidak dirasakan warga setempat.
Sebelumnya, ambulans bantuan dari pihak Pasar Modal Indonesia itu, diproyeksikan untuk mengantarkan warga Gili Timur jika membutuhkan rujukan menuju rumah sakit daratan. Namun sejak April 2022 lalu, dua tahun berjalan, kapal ambulans yang dibawa ke Pulau Bawean, belum ada manfaat yang diterima warga Dusun Gili Timur.
Terkait hal ini, penanggung jawab kapal ambulans Kepala Puskesmas Sangkapura drg Syaiful Mami, kepada awak media mengatakan, jika kapal ambulans saat ini masih dilakukan perbaikan. Setelah sebelumnya kondisi kapal ambulans mengalami kerusakan selama kurang lebih satu tahun.
“Kerusakan itu, meliputi kaca yang rusak, dan kebocoran. Saat ini, masih progres pengecatan,” ungkapnya
Adapun perbaikan kapal tersebut di anggaran dari APBD tahun 2024 dengan nilai anggaran Rp25 juta.
“Kita akan mempercepat proses perbaikannya,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa menargetkan kapan perbaikan akan selesai. Lantaran docking kapal atau perbaikan kapal tidak di galangan kapal. Melainkan diperbaiki nelayan sekitar. (mhb/far)
Load more