Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menekankan pentingnya Indonesia segera mempercepat pengembangan industri energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Menurutnya, ini adalah momen krusial bagi Indonesia untuk serius dalam mengembangkan energi terbarukan, terutama dengan adanya target global untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030.
"Jika kita melihat tren global, pemanfaatan PLTS akan sangat besar, apalagi dengan target untuk tripling renewable energy capacity di tahun 2030," ujar Fabby dalam wawancara ekslusif bersama tvOnenews.com, Senin (2/9/2024).
Fabby menjelaskan, target global untuk peningkatan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan ini bertujuan untuk mencapai total 11.500 gigawatt (GW) pembangkit energi terbarukan di seluruh dunia pada tahun 2030, dengan lebih dari separuhnya berasal dari PLTS.
Menurutnya, kawasan Asia termasuk Indonesia diharapkan dapat memainkan peran besar dalam mencapai target tersebut.
"Saat ini, sebagian besar produksi modul PLTS seperti silikon, polisilikon, wafer, sel, dan modul, berada di Tiongkok. Di luar Tiongkok, produksi terbesar ada di Asia Tenggara, termasuk di Malaysia, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan sedikit di Indonesia. Namun, Indonesia belum dominan, yang paling besar adalah Vietnam," jelas Fabby.
Ia juga menyoroti bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri ini, terutama dengan keberadaan pasir silika berkualitas tinggi yang diperlukan untuk produksi kaca low iron tempered glass.
Load more