- Istimewa
Food Estate Kalteng diperkuat Kelembagaan dan Hilirisasi Pertanian
Hermanto menambahkan, untuk mengembangkan hilirisasi food estate, tidak harus mengandalkan anggaran dari Kementan. Akan tetapi bisa bersumber dari KUR dan petani serta investor swasta.
"Penguatan di dalam hilirisasi food estate kan tidak harus anggaran dari Kementan, kan bisa dari masing-masing pelaku usaha dan petani yang tergabung dalam proses bisnisnya. Sekarang ini juga sudah ada beberapa Gapoktan Bersama di kawasan food estate kalteng yang mulai menumbuhkan usaha bersama seperti usaha perbenihan dan saat ini perkembangannya sudah cukup baik. Kemudian ada usaha itik juga sudah cukup berkembang baik di masyarakat. Itu yang kita kawal dan dampingi supaya ini semakin kuat dan terjamin keberlanjutan usaha itu," terangnya.
Menurutnya, transformasi ini tak hanya dari segi manajemen organisasinya, tetapi juga manajemen usahanya ternasuk kelembagaannya, karena usaha pertaniannya bisa memenuhi skala ekonomi dengan pendekatan klasterisasi, multikomoditas, terintegrasi hulu hilir, dan menggunakan alsintan modern (mekanisasi dan sistem digitalisasi), termasuk manajemen corporate dan profesional.
"Pembangunan korporasi petani ini berbasis komunitas petani yang dibangun dari konsolidasi petani, msnagemen usaha dan kelembagaan petani, ujarnya.
Dalam korporasi petani, lanjut Hermanto, manajemen usaha taninya tak hanya urusi produksi tetapi juga hilirisasi, sehingga petani tak hanya berdaya secara ekonomi dan sosial saja tetapi juga mampu meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan sejahtera petani.
Di kawasan food estate Kalteng, terdapat 8 Gapoktan Bersama. Di antaranya Gapoktan Bersama Khapas Mandiri (di kecamatan Kahayan Kuala, Pandih Batu dan Sebangau Kuala), Gapoktan Bersama Jaya Sejahtera (Kec. Pandih Batu), Gapoktan Bersama Kahayan Modern (Kec. Maliku dan Kahayan Hilir), Gapoktan Bersama Bataguh Makmur (Kec. Bataguh), Gapoktan Bersama Tamban Kuala Bersatu (Kec.Tamban Catur dan Kapuas Kuala), Gapoktan Bersama Makmur Bersama (Kec. Kapuas Timur dan Pulau Petak), Gapoktan Bersama Sangga Lau (Kec. Basarang, Kapuas Barat, Selat) dan Gapoktan Bersama Sepakat Maju Bersama (Kec. Kapuas Murung dan Dadahup).
Di tempat terpisah, Direktur Jendral PSP Ali Jamil mengatakan, pengembangan korporasi petani ini adalah bagian dalam mengokohkan ketahanan pangan Indonesia. Pengembangan pertanian berbasis korporasi petani pun di fasilitasi dengan dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk kemajuan, modern dan kemandirian petani.