- Humas KemenkopUKM
Skema Pre-Financing Kopontren Al-Ittifaq Dukung Rantai Pasok Pangan Berbasis Koperasi
Bandung, tvOnenews.com - Penerapan skema Pre-Financing yang merupakan skema pembiayaan untuk rantai pasok pangan berbasis koperasi, yang saat ini ditelah diterapkan di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat (Jabar) didukung penuh oleh Pemerintah dan diharapkan dapat ditiru atau replikasi oleh koperasi-koperasi lain di Indonesia.
Kopontren Al-Ittifaq sampai sejauh ini dianggap berhasil mengusahakan perbaikan perekonomian masyarakat di sekitarnya, dengan memberdayakan para petani kecil yang memproduksi sayur dan buah-buahan sejak tahun 1997.
"Dalam Pre-Financing ini, koperasi diberikan pembiayaan, dan memastikan koperasi membeli produk pertanian hingga 100 persen, menjadi agregator, serta menyeleksi produk hasil pertanian ke pasar modern," ujar Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Ponpes Al-Ittifaq, Rancabali, Bandung, Jabar, Senin (6/3).
Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh penerapan pre-financing untuk rantai pasok pangan berbasis koperasi di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat.
Menteri Teten menjelaskan, pada 2020, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan solusi pembiayaan, agar Kopontren Al-ittifaq dapat meningkatkan skala usaha dan memperluas rantai pasok pangan melalui skema Pre-Financing.
LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan pada Kopontren Al-Ittifaq sebesar Rp6,3 miliar, lalu meningkat di tahun 2021 dan 2022 dengan total pembiayaan sebesar Rp12 miliar.
Saat ini, pasar modern yang telah terhubung dengan Kopontren Al-Ittifaq antara lain PT Lion Superindo, Yogya Departement Store, AEON, hingga Alif Mart.