- Yohanes
Nyaris Putus! Jari Seorang Pria di Ruteng Dibacok ODGJ
Manggarai,NTT- Ronald Jami tidak menduga pria yang mendekatinya memegang sajam. Ronal dan temannya sempat menyapa tapi orang yang tidak dikenalinya itu langsung mengayunkan parangnya.
Dalam hitungan detik usai menangkis serangan kilat tersebut, warga Puni, Kelurahan Pau Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur ini langsung merasakan keram pada tangan kirinya. Merasa dirinya terluka, Ronal berlari menjauh dan kemudian meminta warga mengantarnya ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.
Peristiwa itu terjadi di Konggang, Kelurahan Waso, Rabu (20/10) malam sekira pukul 20.00 WITA. Pemuda 25 tahun tersebut menderita luka bacok pada lengan kiri dan jari telunjuknya nyaris putus.
“Saya tidak kenal orangnya. Mungkin orang gila. Saya tidak tahu kenapa dia menyerang saya. Tadi saya lagi jalan dengan teman, tiba-tiba dia datang menyerang menggunakan sabit,” ungkap Ronald saat ditemui di IGD RSUD dr Ben Mboi Ruteng.
“Lukanya sangat parah yang di lengan atas 10 jahitan. Jari telunjuk juga, lukanya dalam dan sisa sedikit mau putus,” tambah dia.
Ronal menuturkan, peristiwa itu disaksikan banyak orang yang berada di sekitar tempat kejadian namun warga enggan mendekat karena takut. Dari informasi yang ia dapatkan sebelum dilarikan ke rumah sakit bahwa pelaku mengalami ganggguan jiwa. Setelah lukanya dijahit Ronald kemudian dibolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.
Sementara itu dihubungi terpisah, Humas Polres Manggarai, Ipda I Made Budiarsa membenarkan, pelaku yang menyerang Ronald merupakan ODGJ kambuhan berasal dari Konggang, Kelurahan Waso.
Disampaikan Ipda Budi, anggota kepolisian masing-masing Bhabinkamtibmas Kelurahan Waso bersama anggota Bhabinkantibmas dari kelurahan sekitar sudah berada di rumah pelaku namun pelaku melarikan diri.
“Karena ini kan malam pak. Dia melarikan diri bilangnya ke kebun di belakang rumah. Ada 3 orang Bhabinkamtibmas di rumahnya untuk jaga. Informasinya ini kan orangnya takut kalau ada orang-orang rame, itu makanya itu cukup mereka saja yang di sana dengan dengan pihak keluarga,” jelas Ipda Budi Arsa. (yohanes/ade)