- Istimewa
Curhatan TKW Asal Karawang Korban Penipuan Kerja di Suriah: Bangun Jam 6 Pagi dan Tidur Jam 2 Dini Hari
Karawang, tvOnenews.com - Curhatan TKW asal Karawang korban penipuan kerja di Suriah mengaku bangun jam 6 pagi dan tidur jam 2 dini hari.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, TKW asal Karawang bernama Dede Aisyah itu mulanya mengaku dijanjikan bekerja di Turki tetapi malah dijual ke Suriah.
Dede berangkat ke Damaskus pada awal November 2022 melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian, dia berpindah-pindah bekerja ke tiga majikan yang berbeda selama berada di Suriah.
Saat menjadi TKW di sana, Dede merasakan sakit di perutnya karena beban kerja terlalu berat.
Terlebih lagi dia belum lama ini menjalani operasi sesar sebelum berangkat ke Suriah.
TKW asal Karawang itu mengaku harus bangun pukul 6 pagi dan baru bisa tidur pada pukul 2 dini hari.
Semuanya dia lakukan karena awalnya dia tergiur dengan tawaran bekerja di Turki dengan gaji 600 dolar AS (hampir Rp9 juta).
Akan tetapi, sesampainya di Istanbul dia dijual ke Suriah dengan harga 12 ribu dolar AS (sekitar Rp179,6 juta) untuk bekerja selama 4 tahun.
“KBRI Damaskus melakukan tindak lanjut dengan menemui pihak agensi. Diperoleh informasi bahwa berdasarkan hukum di Suriah, Dede memiliki izin tinggal dan izin kerja serta telah menandatangani kontrak kerja. Majikan meminta ganti rugi jika dia memutus kontrak,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha, Sabtu (1/4/2023).
KBRI mengirimkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Suriah terkait permohonan bantuan penyelesaian dan penerbitan exit permit.
“Suriah menerapkan sistem kafalah dimana majikan memiliki kewenangan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pekerjanya untuk pulang,” jelasnya.
Judha menyebut KBRI Damaskus sudah berkoordinasi dengan otoritas Suriah untuk mengupayakan pemindahan Dede ke shelter KBRI dan mengupayakan exit permit serta memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia.
“Kemlu juga mendorong pertanggungjawaban hukum terhadap agen pengirim di Indonesia berkoordinasi dengan pihak Polri,” katanya.
Pada 31 Maret 2023, Kemlu bertemu dengan keluarga Dede di Karawang untuk menjelaskan langkah-langkah Kemlu dan KBRI untuk menangani kasus Dede. (ant/nsi)