- Abdul Gani Siregar/tvOne
Kisah Menarik Dede Abdul Hakim, Pria Penuh Tato yang Ingin Hijrah
Jakarta, tvOnenews.com - Begini kisah menarik Dede Abdul Hakim, pria penuh tato yang ingin hijrah.
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (Bazis) bekerja sama dengan Wali Kota Jakarta Timur menyelenggarakan roadshow hapus tato dalam rangka bulan suci Ramadhan.
Salah satu warga Jakarta Timur, Dede Abdul Hakim (29), menarik perhatian tim tvOnenews.com lantaran memiliki tato di sekujur tubuhnya.
Dede tampak mencolok di antara peserta hapus tato lainnya lantaran wajah dan kepalanya dipenuhi dengan coretan tinta dengan berbagai rupa.
Kisah menarik Dede Abdul Hakim, pria penuh tato yang ingin hijrah. Dok: Abdul Gani Siregar/tvOne
"Saya mulai mentato itu tahun 2006 atau tahun 2007. Saat itu saya masih sekolah," kata Dede kepada tvOnenews.com di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023).
Dede memutuskan untuk mentato area wajah dan batok kepala saat dirinya tergabung dalam komunitas Vespa. Dia memutuskan hal itu agar kelihatan sangar.
Namun, pria ini mengaku menyesal telah mentato sebagian dari tubuhnya karena mendapat stigma buruk dari masyarakat.
Dia bercerita bahwa dirinya sering dipandang sebelah mata oleh orang lain. Hal ini berimbas kepada keluarga yang juga turut dinilai buruk.
"Karena biar kelihatan keren gitu kan. Ya namanya seni kan. Tapi pas sudah tua malah nyesel. Apalagi warga memandang saya sebelah mata. Jadi keluarga jelek kan. Saya hapus tato ingin lebih baik saja, hijrah, mumpung lagi gratis juga," ujarnya.
Dia berharap lewat kegiatan hapus tato ini dapat mengembalikan stigma buruk tentang dirinya yang dinilai seperti seorang preman. Terlebih kegiatan hapus tato ini tidak dipungut biaya sama sekali.
Kisah menarik Dede Abdul Hakim, pria penuh tato yang ingin hijrah. Dok: Abdul Gani Siregar/tvOne
Sempat mendapat penolakan dari keluarga sebab mentato tanpa meminta izin terlebih dahulu, Dede mengungkapkan pesan yang disampaikan oleh orang tua.
"Keluarga sih sempat marah. Cuma keluarga pesan satu, bilang jangan malas saja. Kerja apa saja udah. Lumayan bantu-bantu keluarga. Karena kalau kita sudah tatoan, pemalas, sama saja kita bunuh diri," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan kegiatan hapus tato ini merupakan ketiga kalinya diselenggarakan.
"Banyak saudara-saudara kita yang ingin hijrah yang tadinya bertato mungkin pergaulannya kurang baik akan lebih baik," katanya.
Pada roadshow kali ini, baik dari pihak Baznas maupun Wali Kota Jakarta Timur tidak memberi batasan kuota peserta yang ingin menghapus tato. Namun, kegiatan hari ini dihadiri oleh 124 peserta. (agr/nsi)