- Sinto Sofiadin
Ketika Monyet Masuk Kampus
Jember, Jawa Timur - Seekor monyet jenis ekor panjang nangkring di sela-sela atap Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej) Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur. Kejadian monyet nangkring di atas gedung itu terjadi sejak pukul 12.00 WIB, Kamis (21/10/2021).
Menurut Staf Bagian Umum Rumah Tangga Unej Muchammad Faisol, monyet tersebut tiba-tiba masuk ke dalam gedung dan langsung ke atap ruangan yang terdiri dari tiang-tiang penyangga.
"Kronologi pastinya saya tidak tahu, tiba-tiba dari petugas keamanan itu bilang kalau pas tadi pengecekan dalam gedung, tiba-tiba ada monyet itu. Awalnya di lantai bawah," kata Faisol saat dikonfirmasi di lokasi.
Karena dianggap mengganggu, lanjut Faisol, pihaknya berusaha menangkap monyet itu. Apalagi tempat tersebut akan dipakai kegiatan vaksinasi massal pada Sabtu (23/10/2021).
"Tadi bersama-sama dengan petugas berusaha menangkap monyet itu. Tapi karena ada di atas (atap), kita kesulitan dan meminta bantuan petugas BKSDA Jember," katanya.
Tidak berselang lama, 3 orang petugas dari Resort Konservasi Wilayah (RKW) 16 BKSDA (Bidang Konservasi Sumber Daya Alam) Wilayah III datang ke Gedung Auditorium Unej.
Petugas bermaksud mengamankan monyet ekor panjang tersebut, karena dinilai meresahkan warga.
"Kami datang atas laporan warga (pihak keamanan Unej), untuk mengamankan monyet jenis ekor panjang itu," kata Kepala RKW BKSDA Wilayah III Jember Dadik Margiono saat dikonfirmasi terpisah.
Dari hasil observasi yang dilakukan, monyet tersebut diduga milik warga yang lepas dan mencari tempat tinggal baru.
"Mungkin karena enak dikasih makan, akhirnya monyet itu ada di sana (atap gedung Auditorium Unej)," kata Dadik.
Karena sulit menjangkau atap gedung, lanjutnya, cara untuk menangkap monyet itu dengan cara membuka salah satu pintu di sebelah barat gedung.
"Karena tadi kami mengetahui ada bekas kotoran dan air kencing monyet itu. Itu adalah cara monyet menandai wilayahnya. Jadi kami lakukan dengan cara membuka salah satu pintu (sebelah barat), agar monyet itu keluar dulu dari dalam gedung," jelasnya.
Cara itu dilakukan, kata Dadik, karena posisi monyet berada di atas gedung dan sulit dijangkau, jika akan diamankan dengan cara biasa.
"Lokasi menuju ke atap gedung sempit, susah dijangkau manusia. Jadi memperhitungkan keselamatan, kita pakai cara dibuka pintu itu. Juga nantinya akan dipancing dengan makanan di dekat pintu keluar. Karena monyet itu diduga kebingungan untuk keluar gedung, dan nanti akan keluar sendiri saat merasa kelaparan," sambungnya.
Dadik meminta warga untuk tidak memberi makan monyet liar agar mereka tak kembali.
"Jika itu monyet liar, jangan diberi makan. Karena nanti monyet itu akan kembali lagi ke tempat orang yang memberi makan. Jadi sulit mengevakuasinya," kata Dadik.
Proses pengusiran monyet dilakukan BKSDA bersama petugas kampus.
"Dibantu petugas keamanan kampus, nanti dipantau monyet itu untuk keluar sendiri dari dalam gedung," imbuhnya. (Sinto Sofiadin/act)