- Istimewa - Antara
Ternyata Ini Alasan Indonesia dan Jerman Tindak Lanjuti Kerja Sama Transformasi Digital
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Bundesministerium für Digitales und Verkehr (BMDV – Kementerian Digital dan Transportasi) Jerman menyelenggarakan pertemuan Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD).
Pertemuan yang berlansung di Hannover Convention Center, Hannover, Jerman, itu merupakan salah satu tindak lanjut Joint Declaration of Intent (JDoI) atau perjanjian kerja sama kedua negara di bidang transformasi digital.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, bahwa dalam pertemuan pertama IGDD, kedua pihak melakukan pertukaran informasi dan diskusi tentang perkembangan kebijakan digital untuk dituangkan dalam Work Plan atau rencana kerja.
JDoI memuat kesepakatan kerja sama di bidang kebijakan dan strategi digital, kebijakan data, tata kelola dan kebijakan internet, teknologi digital, transformasi digital yang berkelanjutan, dan inklusi digital.
"Work Plan ini untuk menentukan prioritas dan tujuan Kementerian Kominfo dan BMDV di tahun 2023 dan 2024,” ujar Usman.
Pertemuan pertama IGDD membahas tema "Objectives and Priorities of the Indonesian–German Digital Dialogue" yang meliputi kebijakan dan strategi digital, teknologi digital yang sedang berkembang, dan kesempatan dan model bisnis.
Usman mengatakan acara itu merupakan pertemuan pertama IGDD yang diagendakan untuk rutin diadakan setiap tahun.
Peran pemerintah Indonesia dalam implementasi kesepakatan tersebut adalah melalui kebijakan dan regulasi. Guna mengimplementasikan kesepakatan tersebut secara konkret, delegasi Indonesia yang dipimpinnya juga menghadirkan perwakilan industri.
"Tadi juga ada beberapa dari kalangan industri yang kita undang ikut berbicara karena nanti yang mengkonkretkan apa-apa yang sudah kita dialogkan sebetulnya adalah mereka-mereka ini, industri-industri ini," kata Usman.
Usman menyebut setiap negara memiliki kondisi berbeda-beda yang menyebabkan terjadinya perbedaan aturan yang diterapkan di negara masing-masing.
"Kita tentu saja bisa menerapkan sesuatu yang sudah diterapkan di negara lain, tetapi, cocok tidak diimplementasikan di negara kita. Kita bisa melakukan harmonisasi," ujar Usman.
Oleh karena itu ,menurut Usman, hal terpenting adalah kedua belah pihak memiliki semangat yang sama untuk mendorong perkembangan teknologi digital.
Karena adanya kesepakatan tersebut, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi tetapi juga produsen teknologi.
Dalam pertemuan itu, Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Usman Kansong, sementara delegasi Jerman dipimpin Direktur Jenderal Kebijakan dan Digital dan Data Benjamin Brake. (aag)