Cak Imin dan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • tim tvone - Syifa

Hasil Polling Akhir ILC: Cak Imin Paling Cocok Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Senin, 8 Mei 2023 - 22:41 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah hangatnya isu perpolitikan Indonesia, soal Capres dan Cawapres 2024. Indonesia Lawyers Club (ILC) mencoba mambuat progam #PollingILC tentang siapa yang paling cocok menurut rakyat yang menjadi Capres dan Cawapres 2024.

Tak hanya itu saja, ILC juga membuat polling tentang siapa yang paling pantas menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. Meskipun sebelumnya, ILC melalui akun Twitter-nya telah membuat polling soal siapa yang paling pantas jadi Cawapres Ganjar Pranowo di pemilu 2024 mendatang. 

Berdasarkan pantauan tvOnenews, akun Twitter ILC telah membuat #PollingILC tentang siapa yang paling pantas menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

"#PollingILC Menurut anda, siapa yg tepat jadi Cawapres 
@prabowo?," tulis dalam unggahan akun Twitter ILC, pada Minggu (7/5/2023). 

Ada empat tokoh politik yang menjadi pilihan dalam #PollingILC tersebut. Seperti, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, dan Airlangga Hartarto

Polling yang dibuat ILC sejak 7 Mei 2023 itu, ternyata hasil akhirnya menunjukan, bahwa Muahaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, adalah tokoh politik yang paling pantas sebagai Cawapres Prabowo Subianto. 

Berdasarkan #PollingILC itu, Cak Imin memperoleh 52,9%. Cak Imin telah mengalahkan nama-nama tokoh politik terkenal, seperti Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Gubenru Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Menko Polhukam, Mahfud MD. 

"HASIL AKHIR! 53% voters memilih Muhaimin Iskandar, 28% Mahfud MD, 12% Airlangga Hartarto & 7% Khofifah | Polling ini dilakukan secara terbuka menggunakan fitur “Poll” di twitter, periode polling 1 hari // TERIMAKASIH 14ribu voters yg sdh ikut berpartisipasi #PollingILC," tulis akun media sosial Twitter ILC, pada Senin (8/5/2023). 

Untuk diketahui sebelumnya, diberitakan tvOnenews, bahwa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) layak menjadi calon presiden atau calon wakil presiden pada Pemilu 2024. 

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP Berani) Ardy Susanto. 

Menurutnya, kepantasan Cak Imin menjadi pendamping siapapun capres atau cawapres 2024, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto ataupun Airlangga Hartarto sangatlah cukup. Apalagi, ia katakan, bahwa PKB yang memiliki kursi 10,09 persen di parlemen. 

Realitas politik ini, dia sebutkan, memungkinkan Cak Imin berkoalisi dengan partai lain untuk maju di Pilpres 2024.

"Kami mendoakan Cak Imin agar bisa memimpin Indonesia, mau bersama siapa pun pasangannya," pungkasnya.

Sesuai dengan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan hanya parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya yang dapat mengajukan capres/cawapres.

"Artinya, Cak Imin sudah memiliki sebagian tiket untuk maju di Pilpres. Secara fakta politik, peluangnya ada karena yang mengusung pasangan capres-cawapres sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu adalah partai politik atau gabungan partai yang memenuhi presidential threshold," bebernya.

Pada tahun 2019, perolehan suara PKB sebanyak 13,57 juta suara atau 9,69 persen suara sah nasional, dengan jumlah anggota DPR RI sebanyak 58 orang atau 10,09 persen dari total 575 orang untuk periode 2019-2024.

Alasan kedua, kata Ardy, Cak Imin adalah representasi nahdliyin dan santri, sehingga sangat cocok memimpin Indonesia bersama tokoh dari kalangan nasionalis seperti Ganjar, Airlangga atau Prabowo karena Cak Imin dinilai mampu menggaet suara NU.

"Kemudian, Cak Imin tidak perlu diragukan komitmen kebangsaannya yang selalu menjaga PKB sebagai partai inklusif, terbuka untuk semua latar belakang, termasuk kader-kader non Muslim," imbuhnya pada acara deklarasi sekaligus pelantikan DPW Berani Provinsi Bali. 

Selain itu, Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, Wakil Ketua Umum PKB mendorong DPP Berani agar memastikan keberagamaan agama yang ada di Nusantara ini harus menjadi sumber persatuan.
Menurut Gus Jazil, perbedaan agama dan keyakinan sebagai sumber perpecahan.

"Kami di PKB juga berbagai macam agama. Nah, Berani dideklarasikan di Bali maka harus bisa menunjukkan kepada dunia, bahwa Bali bisa menjaga kerukunan dan perdamaian. Karena Bali ini adalah wajah Indonesia di mata dunia," pesan Gus Jazil. (aag)     

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral