- Freepik-Wirestock
Hasil Hitung Cepat: Recep Tayyip Erdogan Hanya Unggul Tipis dari Kemal Kilicdaroglu, Pengamat Sebut Pilpres Turki Akan Berlangsung Dua Putaran
Jakarta, tvOnenews.com-Dua calon presiden terkuat Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu dari hasil hitung cepat ternyata hanya terpaut tipis. Merujuk pada konstitusi Turki, seorang calon presiden harus mengantongi paling tidak 50 persen suara untuk dapat dinyatakan sebagai pemenang pemilu bisa dipastikan kontestasi pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran, pada 28 Mei mendatang.
Kantor berita Anadolu melaporkan saat ini, 96 persen dari keseluruhan suara yang masuk sudah dihitung. Dari total itu, Erdogan memimpin dengan 49,44 persen suara dan Kilicdaroglu menyusul di angka 44,86 persen.
Dua calon presiden terkuat Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu mengaku siap bertarung di pemilu putaran kedua, setelah hasil hitung cepat pilpres menunjukkan persaingan ketat, tak ada pemenang mutlak dalam pemilu Turki pada Minggu (14/5).
"Kita belum tahu pemilu bakal berakhir di putaran pertama atau tidak. Jika bangsa ini memilih untuk putaran kedua, itu juga bisa diterima," ujar Erdogan, seperti dilansir Associated Press.
Kilicdaroglu sendiri mengaku yakin dapat mengalahkan Erdogan di putaran kedua. Menurutnya, rakyat sudah tak percaya lagi setelah dipimpin beberapa dekade oleh Erdogan.
"Kami pasti akan menang di putaran kedua dan membawa kembali demokrasi," katanya.
Sejumlah pengamat menganggap popularitas Erdogan masih tinggi, meski beberapa jajak pendapat menjelang pemilu menunjukkan sang petahana bakal bertekuk lutut di hadapan Kilicdaroglu.
"Erdogan bakal mendapatkan keuntungan di putaran kedua setelah aliansinya meraih hasil jauh lebih baik ketimbang aliansi oposisi. Saya kira, akan banyak fluktuasi dalam dua pekan ke depan," ucap Hakan Akbas, direktur perusahaan penasihat politik Turki, Strategic Advisory Services.
Pemilu ini tak hanya menyedot perhatian Tuki, tapi juga dunia. Jika Erdogan kalah, rezim Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin diduga bakal tak tenang, sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan senang.(ant/bwo)