Dokter Gigi Aborsi 1338 Janin, Ditangkap Polda Bali.
Sumber :
  • tim tvone - aris wiyanto

Dokter Gigi Pelaku Aborsi 1.338 Janin di Bali Telah Berkali Kali Masuk Penjara Untuk Kasus Serupa

Senin, 15 Mei 2023 - 17:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-IKAW, dokter gigi yang menjadi tersangka kasus aborsi ilegal di Bali ternyata dua kali masuk penjara untuk kasus yang sama. Menurut Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra, pelaku pernah dipenjara berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar pada tahun 2006 dengan vonis 2,5 tahun pidana penjara dan pada 2009 dia kembali melakukan praktik aborsi ilegal.

Menurut Ranefli pelaku tidak memiliki lisensi sebagai dokter kandungan. Dalam menjalankan praktek aborsi ilegal, pelaku belajar secara otodidak
"Yang bersangkutan belajar secara autodidak dari online, dari buku-buku kemudian memahami mekanisme dari cara aborsi tersebut," kata dia. Berpraktek sejak 2006 diduga ribuan janin telah diaborsi oleh pelaku.

Saat digerebek polisi, IKAW baru selesai melakukan aborsi terhadap seorang wanita yang ditemani kekasihnya. Dalam melakukan aksinya tersebut, tersangka dibantu pembantu rumah tangga yang bertugas untuk membersihkan lokasi setelah tindakan aborsi.

"Yang bersangkutan belajar secara autodidak dari online, dari buku-buku kemudian memahami mekanisme dari cara aborsi tersebut," kata dia.

Sebelumnya, tersangka IKAW ditangkap pada 8 Mei 2023, pukul 21.30 WITA di Jalan Raya Padang Luwuh, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, bersama dengan ketiga orang lainnya yang masih berstatus sebagai saksi.


Kepada Penyidik Ditreskrimsus Polda Bali, tersangka IKAW mengaku melakukan tindakan tersebut karena merasa kasihan dengan pasien yang datang kepadanya. Menurut tersangka, rata-rata orang yang datang meminta bantuannya ialah anak muda usia produktif, seperti mulai dari anak SMA, kuliah, dan sudah kerja, tetapi belum menikah.

Atas perbuatannya tersebut, tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 77 Juncto Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Ia diancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp150 juta.

Tersangka juga dijerat dengan Pasal 78 juncto pasal 73 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dengan ancaman hukumannya lima tahun penjara dan denda Rp150 juta. Selain itu, tersangka juga melanggar Pasal 194 Jo pasal 75 ayat (2) UU RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar. (bwo)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral