- Sumber: Tim Tvone
Robohnya Mimpi Ibadah Haji Kami
Jakarta, tvOnenews.com-Duduk di kursi kayu, Nana Nasrudin hanya terdiam memandangi istrinya yang sibuk membuka berkas berkas pembayaran biaya ibadah haji pada sebuah bank pemerintah yang terkumpul pada sebuah map plastik transparan. Tatapan matanya nampak kosong memandangi berkas berkas yang tengah ditunjukan istrinya pada kontributor tvOnenews.com, Azizi Erfan. Pasangan calon jemaah haji asal Desa kelurahan cijoho, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, ini terpaksa harus menunda keberangkatan ke tanah suci pada Ibadah Haji tahun 2023 karena terkendala biaya.
Hampir mustahil Nana melunasi total kekurangan 56 juta rupiah untuk ia dan istrinya. Sumber pedapatan Nana hanya berjualan sayur di Pasar Baru, Kuningan. "Pembeli di pasar lagi sepi," ujar Nana singkat. Penundaan ini bukan pertama kali buat Nana dan istri. Sebelumnya, harapan mereka untuk melihat kabah juga ambyar akibat pandemi. "Saya pasrah jika tahun ini harus gagal lagi," tambah Nana.Apalagi hari ini, Jumat (19/05/2023) merupakan batas akhir pelunasan biaya haji.
Banyaknya kasus seperti Nana terjadi setelah Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI menyepakati kenaikan Biaya Penyelanggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp49,8 juta dari yang sebelumnya sebesar Rp39,8 juta.
Kenaikan biaya ibadah haji menjadi tersendat, bahkan macet, meski Kementerian Agama terus memperpanjang waktu pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). “Tahap pelunasan biaya haji kita perpanjang lagi mulai hari ini hingga 19 Mei 2023,” terang Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri.
Nana Nasrudin jelas tak sendirian. Diprediksi tahun ini calon jemaah haji yang gagal berangkat karena terkendala biaya terjadi merata di sejumlah daerah di tanah air. Di Jombang, Jawa Timur saja hingga hari terakhir masa pelunasan, calon jamaah yang belum melakukan pelunasan mencapai ratusan orang. Dari total 1.210 nama-nama yang masuk dalam daftar CJH tahun 2023, yang telah melakukan pelunasan baru mencapai 81.07 persen.
Di Surabaya, Jawa Timur jumlah jamaah yang gagal berangkat diprediksi lebih besar. Sekretaris Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FK – KBIH) Jawa Timur, Muhammad Molik Latief menyebut, masih ada 24 persen calon haji yang belum melunasi biaya haji, atau sekitar 600 orang, dari jumlah calon jamaah haji yang mencapai 3 ribu lebih. “Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada tahun sebelumnya karena memang orang sudah menunggu lama antrean puluhan tahun lebih dari 10 tahun. Maka, saat pelunasan, para Jemaah berbondong-bondong melunasi,” ungkap Molik Latief.