Setelah berjalan kaki menempuh jarak 2.600 kilometer, selama tiga bulan penuh, akhirnya laku spiritual ini tiba di tujuan: Magelang..
Sumber :
  • Sumber: Antara

Setelah Tempuh Jarak 2.600 Kilometer, Berjalan Kaki 3 Bulan Penuh, Begini Akhir dari Perjalanan Thudong.

Rabu, 31 Mei 2023 - 11:11 WIB

Magelang, tvOnenews.com -Setiba di Kelenteng Liong Hok Bio di selatan Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, 32 biksu yang tengah menjalani Thudong, berjalan kaki dari Thailand menuju Malaysia, Singapura, langsung beristirahat. Setelah berjalan kaki menempuh jarak 2.600 kilometer, selama tiga bulan penuh, akhirnya laku spiritual ini tiba di tujuan: Magelang. 

Akhir perjalanan yang melelahkan ternyata sangat indah. Ribuan warga masyarakat antusias menyambut kedatangan mereka dengan berjejer di kanan dan kiri jalan antara batas Kota Magelang hingga Kelenteng Liong Hok Bio yang terletak di selatan Alun-Alun Kota Magelang.  Puluhan terapis yang tergabung dalam Perkumpulan Penyehat Tradisional Indonesia (PPTI). Mereka secara suka rela melakukan terapi kepada para biksu yang telah melakukan perjalanan jauh. Anggota PPTI ini bukan hanya dari Kota Magelang, melainkan juga dari luar kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang, yang bergabung dalam rangka bakti sosial.

Pemandangan ini bukan yang pertama, hampir sepanjang perjalanan sejak Jakarta hingga Magelang, rombongan para biksu ini disambut bak sahabat lama. Di Pekalongan mereka menginap di pesantren Habib Lutfi, di Cirebon disambut dengan tradisi Basuh Kaki, diberkati di sebuah vihara di Semarang.

Agus Widiatmoko, seorang arkeolog menyebut Candi Borobudur, situs Muaro Jambi dan Nalanda di India merupakan jalur penting bagi pendidikan agama Budha sejaka awal masehi sehingga jika kini para biksu menziarahinya lagi lewat laku thudong adalah bagian mengembalikan sejarah kejayaan Candi Borobudur.  

Bukti awal Nusantara merupakan "jalur sutra" pendidikan agama Budha terekam saat I Tsing, pengelana asal Tiongkok yang datang pada abad 7 masehi. Dalam Nanhai ji Gui Neifa Zhuan (Kiriman Catatan Praktik Buddhadaharma dari Laut Selatan), menyebut di wilayah kekuasaan Foshi ada pusat pendidikan Buddha. Tepatnya di daerah yang oleh orang India Selatan disebut Suvarnadvipa (Sumatra). 

Di Masa lalu karena jauhnya perjalanan untuk mengunjungi tanah kelahiran Pangeran Siddharta, lazimnya peziarah dari China akan singgah di Jawa atau Sumatra. Catatan I Tsing bahkan menceritakan sepulang dari Sumatra, ia membawa 400 teks Budhis yang berebda ke China. Dari sana jelas, menurut I Tsing, pusat pusat pengetahuan di Jawa dan Sumatra merupakan pusat belajar Budhisme terkemuka. 

Ketua Thudong Internasional Welly Widadi menuturkan ritual berjalan sudah dilakukan sejak Sang Buddha Gautama. Zaman dulu, Sang Buddha Gautama untuk menyampaikan ajarannya,  berjalan kaki dari satu daerah ke daerah yang lain, dari satu kota ke kota yang lain, dan dari satu negara ke negara yang lain.

Thudong yang dilakukan oleh 32 biksu ini mengikuti ajaran Sang Buddha, mereka berjalan kaki dari Thailand menuju Malaysia, Singapura, dan Indonesia dengan tujuan ke Candi Borobudur untuk melaksanakan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023.

Para biksu ini dari Thailand berjalan kaki menuju ke Malaysia--Singapura terus menuju ke Batam dengan kapal feri dan dari Batam dilanjut naik pesawat terbang menuju Ibu Kota Negara RI di Jakarta.

Dari Jakarta dilepas dari kantor Kementerian Agama langsung menuju ke Magelang dengan berjalan kaki melewati beberapa provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ritual Biksu Thudong berakhir di Candi Borobudur untuk mengikuti perayaan Tri Suci Waisak bersama pada 4 Juni 2023.

Peserta thudong Biksu Kantadhammo sangat terkesan dengan sambutan yang luar biasa dari masyarakat di Kota Magelang ini.

 

"Ternyata sambutan di Kota Magelang juga antusias, sungguh luar biasa," katanya.

Ia mengaku dalam perjalanan dari Thailand, Malaysia, dan Singapura bisa melakukan meditasi. Akan tetapi setelah sampai di Indonesia, sedikit sekali waktu untuk meditasi karena harus banyak menyapa masyarakat. "Saling bertegur sapa, selain meditasi. Ini bagian kami dari para biksu untuk berbagi kasih. Ini tidak mengganggu meditasi, justru menandakan adanya toleransi," katanya.

Perjalanan para biksu dari Thailand ke Borobudur berjalan kaki baru kali pertama dilakukan. Mereka sering melakukan perjalanan toleransi di setiap negara, namun belum pernah melakukan di Indonesia. Setelah bermalam di Kelenteng Liong Hok Bio, rombongan biksu akan melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur yang diawali dengan ritual pindapata di Jalan Pemuda Kota Magelang.(bwo/dari berbagai sumber)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral