- Istimewa
3 Tokoh Bakal Capres 2024 Saling Salip Elektabilitas, Burhanuddin Bongkar Datanya
Jakarta, tvOnenews.com - Tiga tokoh bakal capres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, serta Ganjar Pranowo, saling salip elektabilitas.
Seperti diketahui, jelang Pilpres 2024 bulan Oktober mendatang bursa bakal calon presiden kembali didengungkan oleh partai politik di Indonesia.
Tiga (3) nama tokoh tersebut pun juga kembali didengungkan, bahkan tiga tokoh tersebut dikabarkan sudah mengantongi nama untuk mendampingi mereka di Pilpres 2024 mendatang.
Nama bakal wakil presiden yang disandingkan ke mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dikabarkan akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 3 nama yang bakal menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan. Seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, serta Ahmad Heryawan.
Sementara bursa nama cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, diprediksi berasal dari partai koalisi PDIP. Selain Erick Thohir, Sandiaga Uno, nama imam besar Masjid Istiqlal, Nasruddin Umar juga masuk bursa sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Namun, nama capres yang akan dampingi Prabowo Subianto, juga belum mengerucut ke tokoh politik manapun. Akan tetapi nama ketua umum partai selalu dikaitkan bakal menjadi cawapresnya Prabowo Subianto pada pilpres 2024 mendatang.
Di antaranya, Ketum PKB, Cak Imin, dan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto. Lantas, nama siapa yang menjadi cawapres tiga tokoh tersebut dan bisa mendulang elektabilitas di Pilpres 2024 mendatang?
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muuhtadi menjelaskan, bahwa hal ini ibaratnya di ajang balap mobil, kerap sekali terjadi saling salip menyalip. Nah, ia sebutkan hal ini serupa di ajang Pilpres tersebut.
"Berdasarkan data yang sudah dirilis dan berdasarkan temuan di akhir bulan Mei ini, bahwasanya saling salip menyalipnya bukan hanya di tingkat Capres tetapi di tingkat Cawapres," ujar Burhanuddin Muuhtadi di tvOne, Senin (5/6/2023).
Sementara di tingkat capres, ia sebutkan, ditemukan pada bulan April akhir, bahwa dalam mengerucutkan nama Prabowo Subianto yang unggul tipis.
"Meskipun dalam marginal eror di survey hasil Mei, indikasi serupa juga kita temukan, bahwa Pak Prabowo masih juga unggul dibandingkan Ganjar Pranowo. Sementara trend penurunan nama Anies Baswedan belum juga berhenti," pungkasnya.
Selain itu, Burhanuddin Muuhtadi menyetakan alasan mengapa tren nama Anies Baswedan masih negatif? "Hal ini karena approval presiden di survey kami masih tinggi, ini yang utama. Naik tiga persen dari 72,9%, sedikit di bawah-bawah survei lain yang menemukan approval rating di kisaran 82%. Namun secara umum masih 80%," pungkasnya.
Lanjutnya menjelaskan, di saat approval presiden tinggi, pihaknya menemukan elektabilitas Anies Baswedan tertekan. Hal ini karenakan diframe jadi Capres antitesa, sehingga ruang gerak Anies Baswedan terbatas di saat tingkat kepuasan kepada Presiden meningkat.
"Namun lain soal sembilan bulan ke depan, trend kepuasan terhadap presiden menurun dan itu akan menjadi kabar baik buat mas Anies Baswedan," ujarnya.
Kemudian yang kedua adalah, di mana kinerja tim Prabowo mulai merangsek dari basis-basis lamanya. Makanya pemilih Prabowo yang secara tradisional semulanya sempat lari ke Anies, hal itu kembali ke Prabowo.
"Contoh paling kelihatan itu Banten, dan Jawa Barat. Namun di survei kemarin kami menemukan ini menjadi basis Anies tetapi saat ini kembali memilih Prabowo," ujarnya.
Nah, ia sebutkan bahwa hal ini merupakan kontraksi di tingkat Capres 2024. (aag)