- tim tvone - opi riharjo
Mencengangkan! Dedengkot Ponpes Al Zaytun Punya Kapal Tradisional Super Besar
Indramayu, tvOnenews.com - Mencengangkan, baru baru ini tersiar kabar bahwa dedengkot Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang punya kapal tradisional super besar. Berdasarkan data yang dihimpun, pusat pembuatan kapal tradisional milik Ponpes Al Zaytun di desa Eretan Kulon, kecamatan kandanghaur, kabupaten Indramayu.
Dock atau Galanga kapal itu berada di bibir pantai utara dan di dalamnya terdapat dua kapal besar milik Panji Gumilang, bahkan terlihat juga di sekitar sepi dan hanya terdapat beberapa pekerja kebersihan dan penjaga.
Dari pantauan tvOnenews, dua kapal dengan berat empat ratus delapan puluh gross ton tersebut, dibuat selama satu tahun setengah sebelum akhirnya disegel pemerintah pada oktober tahun lalu.
Menurut penjaga, kapal besar dengan tinggi tujuh meter, lebar empat belas meter dan panjang empat puluh delapan meter tersebut akan digunakan untuk menjaring ikan guna memenuhi kebutuhan santri Al Zaytun.
Namun, sejak tahun lalu, proses pengerjaan terhenti setelah dilakukan penyegelan oleh pemerintah.
"Kalau kita beras sudah engga beli, kemudian lauk pauk seperti, daging sayur sayuran engga beli, sekarang tinggal ikan yang masih beli, kandang ayam kita punya sendiri, entar yang di karyawan santri, ini juga yang mengerjakan separuh dari santri, satu kapal 480 GT, " jelas Penjaga Pusat Pembuatan Kapal Al Zaytun, Abdul Qodir.
Selain terdapat dua kapal besar, di bangunan milik Al Zaytun itu juga terdapat sejumlah alat berat seperti crane dan bekho, hingga kini, proses perizinan galangan kapal masih dalam proses dan dilengkapi.
Namun, lagi- lagi menuai persoalan, Pusat Pembuatan Kapal Tradisional Al Zaytun Belum Kantongi Izin Lengkap, disegel pemerintah daerah, pemda memastikan tidak mencabut segel sampai seluruh perizinan dilengkapi, pemda melalui satpol pp sebagai penegak perda, juga memastikan tidak ada aktifitas sampai seluruh izin rampung.
Sebelumnya, viral berbagai statement dari Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun terkait pandangannya terhadap berbagai hal. Namun yang paling ramai yakni soal tata sholat, madzhab hingga haji yang dianggap bersebrangan dengan islam. (oro/aag)