- Tangkapan layar Youtube Al Zaytun-Official
Terang-terangan Panji Gumilang Sang Dedengkot Ponpes Al Zaytun Sebut MUI Tidak Berakhlak, Ternyata Gara-gara….
Jakarta, tvOnenews.com – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, secara terang-terangan melakukan penolakan untuk bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Diketahui Panji Gumilang sempat melakukan pertemuan dengan tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Namun dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung Sate, Jawa Barat (23/06), tersebut Panji Gumilang mengatakan bahwa ia enggan bertemu dengan MUI.
Ternyata alasan Panji Gumilang geram lantaran Majelis Ulama Indonesia membuat beberapa pernyataan negatif mengenai Ponpes Al Zaytun.
"Sudah dikatakan komunis, dasarnya hanya TikTok. Kemudian mengatakan Al-Zaytun sesat, Itu namanya bukan tabayyun, MUI tidak mengerti akhlak tabayyun. Mengaku ulama, tapi mengartikan tabayyun saja sudah tidak tepat," ungkap Panji Gumilang dalam pernyataan resminya di kanal YouTube Al Zaytun Official (25/06).
Panji Gumilang bahkan juga mengatakan bahwa MUI menyebarkan kebencian dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkannya.
"Majelis Ulama ini sudah menanam kebencian terhadap Abdusalam Panji Gumilang dan Al-Zaytun. Banyak hal yang diungkapkan, pendidikannya baik namun pimpinannya komunis," ungkapnya lagi.
Saking geram terhadap MUI, Panji Gumilang bahkan juga mengatakan bahwa MUI tidak patut untuk diteladani. Alih-alih meneladani MUI, Panji Gumilang justru menaruh kagum terhadap Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
"Yang pantas diteladani adalah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia. jadi tidak ada itu mengklaim semuanya sehingga membawa kepada nilai-nilai khusus. Kemudian disempitkan lagi ke urusan fikih, halal-haram, kemudian memfatwai Al-Zaytun sesat, pimpinannya komunis," ungkapnya lagi.
Pesan Panji Gumilang Sang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Terhadap Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam pernyataan di kanal YouTube Al-Zaytun Official, Panji Gumilang juga memberikan pesan terhadap masyarakat Indonesia. Pesan tersebut berbunyi agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dengan MUI.
“Saya berpesan bangsa Indonesia seluruhnya, jangan terprovokasi oleh sikap majelis ulama yang tidak berakhlak. Menuduh orang baru ber-tabayyun,” sebut Panji Gumilang.
Menurut Panji Gumilang, MUI juga melakukan kebohongan terkait sudah melakukan penelitian di Ponpes Al Zaytun. Pada MUI, Panji Gumilang mengatakan untuk jangan merasa pintar di Negara Pancasila.
“Kembalikan semua ke Pancasila, jangan ke Majelis Ulama, penghasut,” tegas Panji Gumilang.
Ciri-ciri penghasut yang disebut Panji Gumilang adalah mereka yang menghukumi baru melakukan tabayyun. (Lsn)