- Edy Cahyono
Alih Fungsi Lahan Kawasan Hulu Jadi Sebagian Penyebab Banjir Bandang di Batu Jatim
Lahan Perhutani di kawasan Kota Batu ada 6 ribu sekian hektar. Sementara hutan lindung ada 2.900 hektar. 3000 hektar lainnya merupakan hutan produksi.
"Yang berada sasaran strategis saya untuk gerak cepat ini adalah sekitar 600 hektar. Dari 600 hektar itu akan berproses untuk mengidentifikasi yang ada penggarapan lahan pertaniannya. Saat ini kami masih belum bisa menunjukkan data itu," ungkapnya.
Kata Candra, dari 600 hektar itu ada sekitar 100-an hektar yang digarap. Candra mengatakan, masih ada pohon yang tumbuh sehingga tidak murni lahan kosong.
Candra menjelaskan, kawasan yang saat ini menjadi lahan pertanian dulunya adalah hutan. Sejak 2005, Perhutani sudah tidak pernah melakukan penebangan lagi. Pihaknya memahami bahwa kawasan hulu di Kota Batu harus dipertahankan karena tempatnya air.
"Air itu menjadi perhatian utama kami karena curah hujannya yang cukup tinggi.
Pihak Perhutani juga mengakui adanya kerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan wisata di lahan milik mereka. Namun Candra tidak tahu pasti berapa luas lahan dan pendapatan yang diterima Perhutani. Alasannya, ia baru saja menjabat pada November ini.
"Saya belum identifikasi. Saya masuk di sini per-November. Pastinya, kami akan memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. Saya sampaikan bahwa Dirut saya kemarin sudah mengecek ke lokasi dan langsung melakukan penanaman di Pusung Lading untuk konservasi. Saya bangga dengan Pak Dirut karena apa, saya langsung diinstruksikan segera lakukan penanaman dan rehabilitasi jenis buah-buahan sehingga tangkapan airnya jadi lebih baik," tegasnya.