- Tangkapan Layar
Mengaku Kelompok yang Dibentuk Tuhan, Organisasi ini Tiba-Tiba Datang ke Ponpes Al Zaytun, Mau Ngapain?
tvOnenews.com - Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tengah mendapatkan sorotan dari masyarakat Indonesia setelah serangkaian kontroversi dalam ibadah yang terjadi didalamnya viral di media sosial.
Satu persatu kontroversi serta keanehan dalam beribadah di Ponpes Al Zaytun pun mulai terungkap dan menuai kritikan publik pasalnya hal tersebut dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam.
Berawal dari viralnya sebuah video di media sosial yang menunjukan momen saat ibadah salat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun dimana terlihat jemaah wanita dan lelaki di satu shaf salat yang sama.
Dari situ satu persatu kontroversi dalam beribadah yang terjadi d Ponpes Al Zaytun mulai terungkap ke masyarakat.
Masyarakat sempat dihebohkan oleh berbagai potongan video yang menunjukan para santri melantunkan Salam Kristen yang dipimpin oleh Panji Gumilang selaku pemimpin Ponpes Al Zaytun, sampai Azan nyeleneh yang dilakukan di Ponpes tersebut.
Tak hanya itu, ketika Idul Fitri dia juga pernah membawakan khutbah dengan mengutip ayat Injil.
Bahkan diketahui pemimpin Ponpes Al Zaytun yakni Panji Gumilang pernah meragukan keabsahan Alquran hingga menyuruh para santrinya untuk membaca Alkitab.
Kelompok Doa Pohon Persekutuan Kunjungi Al Zaytun
Di tengah berbagai polemik serta kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren pimpinan Panji Gumilang itu, Ponpes Al Zaytun kedatangan kelompok doa bernama Pohon Persekutuan.
Melansir dari sebuah tayangan yang diunggah oleh kanal Youtube resmi Ponpes Al Zaytun yakni Al-Zaytun Official, Kelompok Pohon Persekutan, mengatakan bahwa kelompok doa Pohon Persekutuan merupakan organisasi yang dibentuk oleh Tuhan secara langsung sejak 28 tahun lalu.
"Pohon Persekutuan, kelompok doa yang dibentuk oleh Tuhan sendiri 28 tahun lalu. Namanya Tuhan sendiri yang kasih namanya pohon persekutuan," kata Chyntia salah satu anggota kelompok doa Pohon Persekutuan.
Mereka mengaku kalau itu merupakan organisasi gereja yang bergerak berdasarkan dengan tuntunan dari Tuhan langsung.
"Anggotanya dari berbagai organisasi gereja tapi kami bukan bentuk organisasi tidak tidak berbadan hukum juga tapi langsung Tuhan yang tuntun, Tuhan yang bentuk setiap hari, harus kemana, harus bagaimana, ketemu dengan siapa, itu semua dalam tuntunan Tuhan," lanjutnya.
Dikatakan kalau kunjungan mereka ke Ponpes Al Zaytun merupakan keinginan dari salah satu anggotanya yang memiliki ketertarikan terhadap Ponpes Al Zaytun bukan karena kontroversinya.
"Kalau rencana dari kami sendiri tidak ada, tetapi ada salah satu dari anggota kami itu punya satu apa ya ketertarikan untuk ke tempat ini bukan karena viral atau apa nggak karena kami selalu mau melangkah atas kehendak Tuhan," terangnya.
"Nah, dua minggu lalu kalau nggak salah ada yang punya kerinduan ayo kita melangkah ke tempat ini ya, dalam doa ternyata memang waktu tempat cara itu milik Tuhan inilah hari yang pas menurut Tuhan untuk berkunjung," lanjutnya.
Bahkan setelah pertemuan dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang anggota Kelompok Doa Pohon Persekutuan ada beberapa kemiripan dalam prinsip antara Al Zaytun dengan kelompok doa mereka.
"Jadi kembali lagi membuktikan, ternyata bukan agama yang menyelamatkan seseorang tapi bagaimana hubungan pribadi kita dengan Sang Pencipta yang tadi dikatakan tadi kan tidak berbicara soal agama," ungkapnya.
Satu hal yang menarik perhatian kelompok doa Pohon Persekutuan di Al Zaytun adalah tersedianya kursi-kursi di masjid yang digunakan untuk beribadah.
"Yang membuat kami tertarik, di masjid ini ada kursi-kursi jadi macam gereja sedangkan kami kalau ibadah nggak ada kursi sehari-harinya 28 tahun melantai ya untuk menyatu dengan bumi," tutupnya
Dalam kesempatan tersebut, Panji Gumilang mengatakan kalau di masjid Ponpes Al Zaytun memang disediakan kursi saat beribadah.
"Terus dikasih kursi di sini di masjid itu ada kursi salatnya pakai sajadah setelah itu dzikirnya duduk di kursi jadi nggak ada yang capek begini nggak ada kursinya pun dapat penelitian itu nggak ada itu di luar," Kata Panji Gumilang.
Ponpes Al Zaytun sendiri tengah mendapat sorotan masyarakat setelah serangkaian kontroversi yang menimbulkan protes dari masyarakat.
Terkait berbagai kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun menjadi perbincangan di masyarakat, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya membentuk tim investigasi.
Tim investigasi yang dibentuk oleh Ridwan Kamil ini bertujuan untuk menelusuri segala permasalahan yang terjadi di dalam Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang itu. (akg)