- Kolase tvonenews
Peneliti Ungkap Dedengkot Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Biasa-biasa Saja dan Tidak Sakti, tapi Justru...
“Jadi mohon maaf aja kalau dibilang sakti juga apanya yang sakti kita hanya terlalu lemah ngadepin dia. Waktu itu dalam hal itu, saya ingin orang-orang yang mendukung Al Zaytun terutama Hendropriyono Kepala BIN harus diperiksa,” ungkap Taufik Hidayat.
“Hasil penelitan kami yang menjadi buku dan sebagainya itu dibilang buku iblis, kita diancam. Isinya tentang kesesatan Al Zaytun tapi konteksnya Al Zaytun adalah bentuk kemegahan tapi dibaliknya tragedy kemanusiaan yang luar biasa,” sambungnya.
Taufik Hidayat membeberkan bahwa di balik kemegahan Ponpes Al Zaytun, ternyata para pekerjanya justru hidup dalam kemiskinan.
“Orang boleh terpukau Al Zaytun itu bangunannya besar ya mewah santrinya makanya teratur. Coba lihat ribuan pekerjanya masuk jam 6 pulang jam 6 yang mereka ngontrak, mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan bisa lima keluarga,” ujar Taufik Hidayat.
Tak hanya itu, mahasiswa atau santri di Ponpes Al Zaytun kerap dipaksa untuk menipu hingga membohongi orang tuanya.
“Al Zaytun itu cuma cover, di luar itu adalah ada sayap territorial fungsional. Ini korban mahasiswa itu terlalu banyak disuruh bohong dan menipu orang tuanya,” lanjutnya.
Sang peniliti Ponpes Al Zaytun juga mengatakan bahwa NII Al Zaytun adalah sebuah bentuk tragedi kemanusiaan.