Budaya GAWI SIA yang Jadi Ikon Budaya Ende Lio NTT Saat Diadakan di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Pada Sabtu (1/6/2023).
Sumber :
  • Istimewa

Ritual Budaya Gawi Sia dalam Bingkai NKRI

Sabtu, 1 Juli 2023 - 18:59 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dalam rangka memperingati HUT ke-8 Perkumpulan Badan Hukum Wuamesu Indonesia dan Hari Jadi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke-65, organisasi diaspora Ende Lio NTT di Jabodetabek menyelenggarakan ritual budaya Gawi Sia di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Sabtu (1/6/2023).

Gawi Sia adalah ikon budaya Ende Lio NTT dan suatu persembahan yang terdiri dari gerak, rasa, dan lagu yang dipentaskan secara dinamis dan bersinambungan oleh laki-laki dan wanita. Gawi Sia dipimpin oleh seorang penutur yang disebut Ata Sodha.

Menurut Ketua Umum Wuamesu Indonesia, Yosef Badeoda, Gawi merupakan ritual adat yang memiliki peran penting dalam masyarakat Ende Lio dan menjadi titik sentral kebudayaan Ende Lio secara umum.

“GAWI mencerminkan seluruh aspek kehidupan masyarakat penganutnya,” katanya.

“Ritual ini mengandung filosofi mendalam tentang nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kepemimpinan, keterwakilan, dan keadilan sosial,” tambah Yosef.

Yosef juga menyatakan bahwa nilai-nilai dalam GAWI diduga menjadi inspirasi bagi Soekarno dalam menciptakan ide dan gagasan tentang Pancasila. 

“Hal ini menjadikan kota Ende dijuluki sebagai kota Pancasila,” tandasnya. 

Sekedar mengingatkan, bahwa pada tahun 1934 Soekarno pernah diasingkan ke Ende. Dalam pengasingan itulah, Soekarno memperoleh ilham serta menemukan 5 butir mutiara Pancasila.

“Namun, seiring dengan dinamika dan perkembangan kehidupan masyarakat penganutnya, nilai-nilai GAWI mulai tergerus oleh sikap masa bodoh dan profanis yang muncul pada generasi baru,” katanya. 

Yosef mengungkapkan bahwa GAWI hanya menjadi sebuah tarian yang dilakukan tanpa makna dalam setiap kegiatan masyarakat Ende Lio.

“Untuk itu, masyarakat Ende Lio di se-jabodetabek berusaha memelihara dan melestarikan budaya bernilai tinggi ini ke generasi berikutnya,” tandas Yosef.

“Hal ini agar GAWI tetap menjadi falsafah hidup masyarakat Ende Lio,” tambahnya. 

Acara ini dihadiri oleh 1000 diaspora Ende Lio se-jabodetabek yang turut serta dalam ritual adat GAWI SIA. Acara ini dibuka oleh Kepala Perwakilan Provinsi NTT di Jakarta dengan didampingi oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Selain itu, hadir juga perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tokoh-tokoh dari Provinsi NTT di Jabodetabek. 

Selain ritual budaya GAWI SIA, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan tarian khas Ende Lio yang dibawakan oleh anggota Wuamesu Indonesia, termasuk tarian daerah dan nggo wani, tarian todopare, tarian anafua, dan tarian woge. 

Tidak hanya itu, panitia juga menyajikan berbagai makanan khas daerah Ende Lio kepada para tamu. 

“Wuamesu Indonesia berkomitmen untuk menyelenggarakan acara ritual budaya ini secara rutin setiap tahun,” ujarnya. 

Acara ini tidak hanya menjadi sebuah kebanggaan semata, tetapi juga merupakan aktualisasi dari adat dan budaya Ende Lio.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral