- Istimewa
Survei Indikator: TNI jadi Lembaga Paling Dipercaya Masyarakat
Jakarta, tvOnenews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) jadi lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat. Bahkan, tingkat kepercayaan publik terhadap TNI melampaui Presiden, Kejaksaan Agung, Polri, terlebih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia pada 20 - 24 Juni 2023.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei, TNI sangat dipercaya publik dengan persentase sebesar 23,5 persen. Kemudian, yang cukup percaya 72,3 persen dan kurang percaya 3,0 persen.
"Presiden sangat percaya 21,3 persen, cukup percaya 71,5 persen, kurang percaya 6,6 persen. Kejaksaan Agung sangat percaya 9,7 persen, cukup percaya 71,5 persen, kurang percaya 13,6 persen," kata peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi, Minggu (2/7/2023).
Padahal, kata Burhanudin, pada awal reformasi ranking TNI jeblok. Akan tetapi, kini justru dipercaya publik.
Usut punya usut, salah satu faktornya berdasar survei yang dilakukan mereka karena TNI berhasil menarik diri dari urusan politik praktis.
Kembali ke survei, dibawah Kejagung ada Polri yang sangat dipercaya publik dengan persentase 10,8 persen, cukup percaya 65,6 persen, kurang percaya 20,0 persen.
Kemudian ada KPK dengan sangat percaya 10,0 persen, cukup percaya 65,7 persen, dan kurang percaya 20,6 persen.
Lalu ada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan sangat percaya 7,7 persen, cukup percaya 66,1 persen, kurang percaya 20,8 persen.
Lanjut disusul Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sangat percaya 7,4 persen, cukup percaya 65,9 persen, kurang percaya 20,2 persen.
Dewan Perwakilan Rakyat dan partai politik menjadi dua terendah dalam kepercayaan publik.
Berdasar survei yang mereka rilis DPR sangat percaya 7,1 persen cukup percaya 61,4 persen, kurang percaya 26,6 persen.
Selanjutnya, partai politik sangat percaya 6,6 persen, cukup percaya 58,7 persen, kurang percaya 29,5 persen.
Adapun, survei dilakukan pada tanggal 20 sampai 24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden.
Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). (rpi/aag)