- (ANTARA/HO-DPR RI)
220 Jamaah Haji Indonesia Meninggal, Timwas Haji DPR Ungkap Nakes Haji 2023 Belum optimal
Jakarta, tvOnenews.com - Ade Rezki Pratama, Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengungkapkan, jika tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja sebagai dokter, apoteker, dan perawat yang disediakan bagi jamaah haji Indonesia yang mencapai 229 ribu jamaah, belum optimal.
"Kami menemukan para nakes di Klinik Kesehatan Haji Indonesia itu kewalahan dalam menangani pasien jamaah haji yang sakit, utamanya banyak yang sakit itu lansia," kata Ade seturut keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Apalagi menurutnya, jamaah haji yang sakit sebagain besar adalah lansia dengan sejumlah penyakit yang beragam, seperti diabetes, darah tinggi, bahkan demensia. Belum lagi, banyaknya jemaah haji yang meningal dunia yang angkanya lumayan cukup tinggi mencapai 220 orang (per 29 Juni).
Melihat kondisi tersebut, Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Ade Rizki Pratama meminta pemerintah, khususnya kementerian terkait Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) agar memaksimalkan dan mengoptimalkan jumlah nakes untuk pelaksanaan haji ke depan.
“Supaya nanti kalau terdapat gangguan dan keluhan soal penyelenggaraan haji, kita dapat ditindaklanjutkan secara cepat dan tepat,” kata Ade.
Tak hanya jumlah tenaga kesehatan yang disoroti Ade, persediaan obat-obatan juga menjadi prioritas yang harus dilakukan perbaikan ke depanya.
"Sebenarnya pemerintah melalui Kemenkes sudah memprediksi sejak awal. Namun ternyata ada beberapa kasus-kasus, seperti penyakit demensia tadi, yang membuat pasokan obat-obatan semakin berkurang," kata dia.
Di sisi lain, kata Ade, nakes Indonesia tidak bisa membeli obat-obatan tertentu di Arab Saudi karena obat tersebut spesifik hanya di Indonesia. Untuk mengatasi itu, obat-obatan harus didatangkan langsung dari Indonesia.
"Dengan menitip petugas haji yang baru akan datang. Selain itu, karena obat-obatan di sini mengandung psikotropika. Ditambah lagi dengan adanya kasus yang lumayan naik, terutama yang terkena penyakit demensia yang membuat para nakes kita agak kesulitan," imbuhnya. (ant/mii)