- Viva
3 Tantangan dalam Adopsi Teknologi Digital di Rumah Sakit di Indonesia
tvOnenews.com - Teknologi digital telah membawa perubahan besar di berbagai sektor, termasuk di antaranya sektor kesehatan. Di Indonesia, rumah sakit memainkan peran penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Namun, adopsi teknologi digital di rumah sakit di Indonesia masih menghadapi sejumlah hambatan.
Menurut dr. Willi Fragcana Putra,MMRS, anggota Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI) setidaknya ada tiga masalah yang menjadi tantangan bagi manajemen rumah sakit di era digital dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Air.
“Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah konektivitas dan aksesibilitas infrastruktur digital,” terang dr. Willi yang saat ini menjabat sebagai Manajer Pelayanan Pasien di RSU Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Menurutnya, di banyak wilayah di Indonesia, konektivitas internet masih belum merata dan stabil. Hal ini dapat menghambat adopsi teknologi digital di rumah sakit, termasuk sistem manajemen rumah sakit berbasis teknologi informasi.
“Solusinya adalah kerjasama antara pemerintah, penyedia layanan internet, dan rumah sakit untuk memperluas jangkauan internet di seluruh wilayah, sehingga rumah sakit di daerah terpencil pun dapat mengadopsi teknologi digital dalam manajemen mereka,” papar dr Willi.
Masalah lain yang dihadapi dalam penerapan teknologi digital di rumah sakit menurut dr. Willi adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi di kalangan tenaga medis dan manajemen rumah sakit.
“Solusinya adalah meningkatkan pelatihan dan pendidikan terkait teknologi digital dalam konteks pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Pemerintah dan rumah sakit dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan asosiasi profesional untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi dalam penggunaan sistem manajemen rumah sakit berbasis teknologi informasi.
Masalah serius lainya yang perlu diatasi di era digital ini menurut dr. Willi adalah perlindungan data pribadi pasien dan keamanan informasi. Rumah sakit perlu memastikan bahwa mereka memiliki kebijakan dan prosedur yang tepat untuk melindungi data pribadi pasien dan menjaga kerahasiaan rekam medis.
“Kolaborasi dengan pakar keamanan informasi dan penerapan sistem keamanan yang kuat dapat membantu mengatasi masalah ini,” papar Ketua Pokja Akreditasi Rumah sakit bidang MRMIK (Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan) ini.(chm)