- tim tvone
Ditanya Kebenaran soal Bekingi Al Zaytun, Moeldoko sebut Nama Buah-buahan
Jakarta, tvOnenews.com - Akhir-akhir ini, nama Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko dikait-kaitkan dengan Ponpes Al Zaytun. Bahkan, Moeldoko dituding ikut membekingi Ponpes Al Zaytun.
Sontak, hal kebanaran soal isu itu pun menjadi pertanyaan publik. Apakah benar seorang Moeldoko membekingi Ponpes Al Zaytun? Di mana saat ini diketahui, dedengkot Al Zaytun, Panji Gumilang sedang tersandung kasus dugaan pelecehan agama.
Melalui program tvOne 'Dua Sisi,' selaku pembawa acara, Dwi Anggia mempertanyakan kebenaran soal isu Moeldoko membekingi Ponpes Al Zaytun itu.
Hal itu pun langsung dijawab Moeldoko, dengan menyebutkan nama buah-buahan.
"Ini biar jelas, dan publik biar mendengarkan dan biar ditanya langsung. Pak Mul, apakah benar anda satu di antara dua, satu pak kumis yang di antaranya anda juga yang membekingi Al Zaytun, silahkan dijawab," tanya pembawa acara Dua Sisi, Dwi Anggia kepada Moeldoko.
"Definisi mu itu tentang membekingi apa? melindungi. Apanya yang dilindungi? Loh jelaskan dahulu. Kalau orang membekingi itu mesti dapat sesuatu, apakah karena saya dapat mangga? dibilang membekingi, kan begitu aja," jawab Moeldoko.
Sambungnya menegaskan, bila dirinya membekingi sesuatu, pasti mendapatkan sesuatu dari hasil membekingi itu.
"Preman (contohnya) lo mesti setor sama gua, dia tak pernah setoran sama gue," ujar Moeldoko.
Kemudian disinggung kembali soal iya atau tidak membekingi Al Zaytun, Moeldoko jawab tidak.
"Apanya yang saya harus bekingi, apa kepentingan saya kepada mereka? harus jelas itu. Jadi, orang-orang yang ngomong itu, harus jelas itu! mendefinisikan kata beking," katanya.
"Jangan lagi ngaur lagi ngomong, itu Pak Moeldoko yang mengerahkan polisi. Itu dasarnya dari mana?" sambungnya mempertanyakan.
Lebih lanjut, ditanya dengan adanya tudingan tak berdasar, apakah seorang Moeldoko akan melakukan tindakan atau langkah hukum.
Moeldoko pun akui dirinya bisa marah. Namun, ia katakan kemarahannya sampai mana, kedepannya lihat saja.
"Kalau sudah tak terukur, saya akan gila, gitua saja," ucap Moeldoko.
Lalu disinggung soal bahwa tudingan yang menerpa dirinya masih terukur, Moeldoko akui masih bisa ditoleransi.
"Ya, ini sebuah tuduhan yang masuk akal," ujarnya. (aag)