- Istimewa
Milan Kundera dan Perginya Semangat Praha
Bukunya yang lain, The Unbearable Lightness of Being (1984), novelis E.L Doctorow menulis: "pemikiran yang dipampang oleh Kundera sangat menyenangkan dan subjek yang menjadi perhatiannya begitu mencemaskan."
Dengan posisi eksil, pada 1980-an ia justru jadi juru bicara Ceko yang terbaik pada dunia di abad 20, sebanding dengan yang diberikan Gabriel Garcia Marquez pada Amerika latin dan Alexander Solzhenitsyn untuk Rusia.
Milan Kundera menghadirkan Eropa Timur pada bangsa Barat. Ia memiliki wawasan universal yang membuatnya aktual di mana pun: kemerdekaan dan kebenaran. Dengan karya karya ini ia diganjar Jerusalem Prize for Literature on The Freedom of Man in Society. "Menjadi penulis bukan untuk mengkhotbahkan kebenaran, tapi untuk menemukan kebenaran," ujar Kundera suatu ketika.
Kundera di Indonesia
Karya penulis kelahiran Brno, Cekoslowakia, 1 April 1929 beberapa memang telah diterbitkan di Indonesia.
Kekekalan (L'Immortalite) pernah diterbitkan oleh Akubaca, Identity (Identitas) pernah diterbitkan oleh Fresh Book, The Book of Laughter and Forgetting (Kitab Lupa dan Gelak Tawa) pernah diterbitkan oleh Narasi.
Namun kita seringkali hanya mengenal Kundera dari kutipan samar: "Perjuangan terhadap kekuasaan adalah perjuangan ingat terhadap lupa", dari beberapa potong resensi pendek di media massa atau kilatan perenungan Goenawan Mohamad pada rubrik Catatan Pinggir Tempo. (bwo)