- Tangkapan layar tvOnenews
Ternyata Begini Cara NII KW9 Kumpulkan Uang, Ada Pungutan Khusus Orang Bersalah Untuk Membersihkan Hati?
Jakarta, tvOnenews.com – Sejak kasus Pondok Pesantren Al Zaytun mencuat, nama Negara Islam Indonesia atau NII turut disebut-sebut.
Mantan anggota Negara Islam Indonesia atau NII KW9 buka-bukaan tentang menggalang dana yang pernah dilakukannya.
Laki-laki bernama Zulfikar tersebut membeberkan fakta terkait NII KW9 ini pada tim tvOnenews dalam program Fakta tvOne. Zulfikar mengaku pertama kali bergabung dengan NII KW9 di tahun 1992 dan memutuskan keluar di tahun 1996.
Zulfikar menyebut bahwa pengumpulan dana yang digalang oleh NII KW9 ini cenderung sudah berlebihan. Dirinya bahkan mengatakan bahwa diberlakukan sanksi berat jika tidak mau melakukan penggalangan dana.
“Tengah malam kita mau istirahat, badan kita udah lelah, mereka paksa untuk cari uang sekarang juga,” sebut Zulfikar terhadap tim tvOne (17/07/2023).
Ia menyebut bahwa perintah untuk menyelenggarakan pengumpulan dana tersebut datang dari atasan.
“Karena pimpinan butuh uang. Di sini ada komando-komando, namanya idariyah-idariyah yang bertingkat,” tambah Zulfikar.
Ada berbagai iuran dalam NII KW9
Pada tvOnenews, Zulfikar mengatakan bahwa ada beragam pungutan yang diberlakukan pada anggota NII KW9. Pungutan tersebut antara lain adalah infaq, sodaqoh, ta’tawu, harakat ramadhan, harakat qurban, aqiqah, dan masih banyak lagi.
Selain pungutan di atas, pada NII KW9 juga ada iuran khusus yang diberlakukan bagi orang yang berbuat kesalahan. Pungutan ini dilakukan agar hati jadi lebih bersih setelah melakukan kesalahan atau dosa.
Menurut pengakuan Zulfikar, besaran pungutan khusus orang yang bersalah ini seikhlasnya saja.
“Kemudian kalau kita berbuat perbuatan dosa, supaya hati kita bersih, kita wajib seikhlasnya membayar supaya memberikan uang supaya kita bersih,” ungkap Zulfikar.
Ternyata jarang diketahui juga bahwa dalam NII KW9 memiliki aturan khusus terkait perekrutan jemaah. Menurut pengakuan Zulfikar semakin banyak jemaah yang direkrut maka semakin banyak juga uang yang terkumpul.
Zulfikar mengatakan bahwa para jemaah rela untuk memberikan iuran sebagai bukti ketakwaan. Selama bergabung ia juga mengaku kerap membuat kegiatan dan mengirim proposal ke masjid-masjid dengan mengatasnamakan kaum dhuafa.
Namun Zulfikar mengatakan selama pencarian dana untuk organisasi ia dan tim tidak menggunakan nama NII KW9. (Lsn)