- tim tvOnenews/Muhammad Bagas
Kesembuhan David Ozora Disebut Mukjizat, Saksi Ahli Dokter Yeremia Tatang Ungkap Alasannya
Jakarta, tvOnenews.com - Usai menjadi saksi di persidangan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas atas kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Dokter Yeremia Tatang bercerita mukjizat di balik kesembuhan David.
Sejak awal pengobatan David Ozora, Tatang sudah menyampaikan kepada Jonathan Latumahina selaku sang ayah bahwa kesembuhan David kurang dari lima persen. Lantaran kondisi lukanya sangat berat saat itu.
"Karen sampai Minggu keempat ini anak cuma buka mata terus ngamuk. Tidak ada perkembangan Minggu ketiga dan keempat sampai kelima awal," ujarnya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
"Makanya, waktu itu kita coba pikirkan alternatif lain dan saya rasa Tuhan sudah punya cara tadi ya," sambung dia.
Oleh karena itu, menurut Tatang saat dia menyampaikan kondisi David kepada Jonathan, saat itu keluarga hanya bisa pasrah dan menyerahkan kepada RS Mayapada untuk mengusahakan semaksimal mungkin.
"Maka, kita pun waktu itu mengobatinya secara maksimal. Syukur Puji Tuhan, ada perbaikan dibanding awal," jelasnya.
Sementara, kondisi terkini David masih dalam tahap pengawasan sebab kontrol emosinya masih belum stabil. Walaupun ada bantuan berupa obat yang diresepkan RS Mayapada.
Sebelumnya, Di dalam persidangan, dokter yang akrab disapa Tatang itu dilayangkan beberapa pertanyaan oleh majelis hakim. Dia pun bercerita bagaimana kondisi awal David dirujuk ke RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan.
"Kapan mulai melakukan pemeriksaan?" tanya Hakim, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
"Jadi saya mulai memegang David itu hari Rabu malam jam 12-an, tepatnya mungkin masuk ke Kamis jam 1-an. Itu pasien pindah dari RS Medika ke Mayapada Kuningan. Sejak saat itu saya pegang sampai saya pulangkan beliau," jawab Tatang.
Kemudian Majelis Hakim pun kembali bertanya, saat David tiba di RS Mayapada apakah pasien langsung masuk ke Instalasi Gawat darurat (IGD) atau masuk ruang rawat.
"Jadi saat tiba itu sekitar jam 00.00 WIB, hampir jam 01.00 WIB itu pasien langsung ke UGD. Dia di UGD terus terang kondisinya sangat tidak bagus, jadi koma dengan gcs (glasgow coma scale)-nya 3, tidak respon sama sekali dan beliau tidak ada respon sama sekali terhadap rangsangan apa pun yang kita berikan," ungkap Tatang.
Bahkan Tatang mengungkapkan saat David di RS Medika, dia tidak mendapatkan banyak tindakan hal ini disebabkan kurangnya perlengkapan rumah sakit tersebut.
Akan tetapi, berdasarkan rekam medis dari RS Medika, Tatang mengatakan tidak ada yang salah. Mereka sudah memberikan obat sesuai dengan kemampuan RS Medika.
"Nah, saat saya terima itu kondisinya sangat tidak bagus, gcs-nya 3, dan itu di paru-parunya bunyi dahaknya sangat kental sekali," jelasnya.
Selama 53 hari perawatan terhadap David Ozora, pihak RS Mayapada terlebih Tatang merekomendasikan untuk memulangkan David karena kondisi fisiknya sudah membaik.
Tatang pun menyarankan untuk masalah emosi dan kognisi diserahkan kepada keluarga agar dapat beradaptasi meski dipantau monitor secara berkala setiap bulannya. (agr)