- Humas Kemendikbudristek
Menyambut Tahun Ajaran Baru dengan Sekolah Sehat
“Hal itu dapat dilihat dari peningkatan nilai rapor, yakni sebanyak 147 persen. Siswa sehat, guru sehat, maka hasil belajar meningkat. Itulah yang kami rasakan,” tuturnya.
Sebagai perwakilan orang tua, Elfa Silfiana pun menyatakan antusiasme dan dukungannya terhadap program Sekolah Sehat. Ia sangat menyambut baik dan siap bersinergi untuk turut berkontribusi dan mengampanyekan program ini.
“Karena program ini membentuk pola pikir yang baik bagi anak-anak yang kemudian mempermudah kami sebagai orang tua. Misalnya melalui program ini, anak-anak di sekolah dibiasakan makan sayur dan buah, maka di rumah juga jadi terbiasa. Selain itu, program ini juga membuat kami sebagai orang tua merasa aman untuk melepas anak ke sekolah karena anak-anak diberi nilai-nilai yang bermanfaat serta didorong untuk memiliki aktivitas fisik sehingga mereka tidak terpaku pada gadget,” ucapnya.
Di akhir webinar, Kepala Pokja Regulasi dan Tata Kelola Direktorat Sekolah Dasar, Kurniawan menyampaikan
pernyataan penutupnya.
Menurut Kurniawan, untuk mencapai hasil yang maksimal, program Sekolah Sehat ini harus didukung oleh seluruh pihak secara inklusif, masif, dan dimulai dari hal-hal sederhana namun berkelanjutan. Sehat adalah modal dasar untuk pembelajaran yang optimal, karena itu ia mengajak seluruh ekosistem satuan pendidikan, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, maupun masyarakat harus bersinergi dalam menerapkan, membudayakan, dan mengampanyekan program Sekolah Sehat. Pembiasaan program ini dapat dimulai di momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2023/2024.
“Melalui hal ini, sekarang dan ke depannya, daya tahan tubuh peserta didik menjadi kuat dan kebal terhadap berbagai penyakit, serta derajat kesehatannya terus meningkat sehingga anak-anak Indonesia akan menjadi sosok yang cerdas dan berkarakter,” katanya.(chm)