- Tangkapan Layar
Panji Gumilang Nada Bicaranya Tinggi, Bilang Kalau B.J Habibie Datang ke Al Zaytun Tak Sumbang Sepeserpun Uang
tvOnenews.com - Dalam sebuah kesempatan saat perayaan 1 Muharram di Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes tersebut menyampaikan sebuah fakta yang cukup menarik.
Ditengah berbagai polemik yang tengah menerpa Pondok Pesantren Al Zaytun belakangan ini, ponpes pimpinan Panji Gumilang itu masih terus aktif dalam menggelar berbagai kegiatan.
Salah satunya adalah perayaan rutin setiap tahunnya yakni perayaan 1 Muharam beberapa waktu yang lalu.
Belakangan muncul isu yang mengatakan kalau perayaan 1 Muharam di Ponpes Al Zaytun merupakan momentum Panji Gumilang mengumpulkan dana untuk keberlangsungan organisasi Negara ISlam Indonesia KW9.
Sempat beredar kabar di masyarakat yang menyebutkan kalau momen perayaan 1 Muharram yang digelar oleh Ponpes Al Zaytun merupakan cara Panji Gumilang untuk menggalang dana dari para anggota NII.
Sehingga pada perayaan 1 Muharam di Ponepes Al Zaytun beberapa waktu yang lalu pun mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Panji Gumilang menyampaikan jumlah dana berupa infaq dan Shadaqah yang berhasil dikumpulkan oleh Ponpes Al Zaytun di perayaan 1 Muharam tahun ini.
"Saya menyampaikan ada nggak sedekah Muharram itu dapat berapa? Syekh mencatat itu jumlahnya ada Rp. 1.914 545.000, dari Amerika pun datang, nggak terlalu banyak angkanya tapi nilainya cukup banyak kalau di Indonesia kan yaitu 10.000 USD," ungkap Panji Gumilang.
"Kemudian punya tetangga Singapura ada juga dolar Singapura di sini 2.300, Malaysia ini ada Ringgit kalau di narasikan 20.000 Ringgit, Alhamdulillah," terangnya.
Panji Gumilang mengatakan kalau seluruh uang yang terkumpul tidak akan ia simpan ke bank karena menurutnya saat ini bank tidak bisa menjaga kerahasiaan nasabahnya buntut dari dibekukannya 256 rekening atas nama Panji Gumilang oleh PPATK.
"Syekh mengambil kebijakan bahwa uang ini jangan disimpan di bank. Mengapa? karena bank sudah tidak bisa merahasiakan kekayaan nasabahnya yang disimpan di bank. Buktinya seluruh yang kita simpan di bank itu diumumkan bahwa rekeningnya sekian banyak, rekeningnya diumumkan lagi ada 15 triliun," terangnya.
"Ini sesuatu yang sulit untuk dimengerti sebuah negara yang mestinya melindungi hak-hak warga negaranya," kata Panji Gumilang.
Panji Gumilang juga menyinggung aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pihak pemerintah yang untuk Al Zaytun pada tahun ini alirannya dibekukan.
"Kita mendapat dana BOS, Bantuan Operasional Sekolah untuk tahun ini yang semestinya bisa diturunkan, juga diblokir jadi nggak turun," ungkapnya.
Meski begitu Panji Gumilang tidak memusingkan hal tersebut, karena menurutnya Al Zaytun masih bisa berdiri dan erjalan meski tidak mendapatkan dana bantuan dari pemerintah.
"Saya gembira kalau BOS ditahan tidak diberikan, sangat gembira tidak usah sedih, untuk apa sedih," sambungnya.Namun ternyata dalam kesempatan tersebut, Panji Gumilang menyampaikan sebuah fakta menarik ketika dirinya tengah menyampaikan pidato pembuka.
Dimana Panji Gumilang mengatakan kalau B.J Habibie yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Indonesia tidak pernah memberikan biaya triliunan pada Al Zaytun
saat berkunjung.
"Waktu berdiri juga nggak dapat apa-apa ada menteri yang mengatakan waktu berdiri Pak Habibie memberikan dana 1,2 triliun, Syekh akan tuntut omongan itu. Saudara-saudara Pak Habibie datang ke sini satu sen pun tidak memberikan kepada kita Al Zaytun," ungkapnya.
"Wahai menteri yang pernah mengatakan bahwa beliau Pak Presiden Habibie pada waktu datang kemari memberikan dana 1,2 triliun atas saran sahabat Syekh yang bernama Profesor Malik Fajar Yang ketika itu Menteri Agama, ketahuilah itu omong kosong dan Syekh akan menuntut omongan itu," tegas Panji Gumilang.
"Al Zaytun berdiri memang oleh bangsa Indonesia, namun bukan dari dana APBN. Pak Habibie sebagai presiden datang kemari itu bagi kita sebuah penghormatan. Kami merasa terhormat karena bapak presiden mencantumkan tanda tangannya untuk membuka pembelajaran daripada Pesantren Al Zaytun Indonesia ini," sambungnya
"Satu sen pun satu tidak membawa dana seperti yang diucapkan oleh salah seorang menteri negara, supaya dipahami oleh bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia ini tidak dikacaukan pikiran oleh ungkapan-ungkapan pejabat publik yang bertanggung jawab itu," tutupnya. (akg)