- tim tvOnenews
Cara Al Zaytun Cari Duit untuk Bangun Peradaban Negara Islam Indonesia (NII) di Ponpes Terungkap, Pakai Modus Yayasan Yatim Piatu Dan...
tvonenews.com - Dalam sebuah tayangan YouTube, Ken Setiawan yang merupakan mantan pendiri Negara Islam Indonesia atau disingkat NII KW9 menyampaikan bagaimana cara Al-Zaytun cari duit untuk bangun peradaban.
Hal ini tentu sangat mengejutkan, karena ternyata mereka melakukan cara-cara yang tidak wajar untuk mengumpulkan duit untuk Ponpes Al-Zaytun.
Simak keterangan Ken Setiawan tentang cara Al-Zaytun dan Panji Gumilang cari duit untuk bangun peradaban Negara Islam Indonesia (NII) berikut ini.
Dilansir Sabtu (29/07/23) dari tayangan YouTube channel Audio Dakwah dengan judul "Ancaman Dalam Genggaman.. Bahaya Madzhab Bung Karno Misi Terselubung Panji Gumilang.??," yang diunggah pada 20 Mei 2023.
Menurut Herri Pras, hal ini benar-benar harus diusut, bagaimana kemudian sebuah yayasan bisa mengumplkan uang sedemikian banyak, dengan beragam pembangunan di dalamnya.
"Boleh jadi yayasan ini adalah bentuk atau garapan dari mereka, NII, bentuk gerakan kemanusiaan, tapi visi misinya adalah untuk mengumpulkan dana membangun peradaban Negara Islam Indonesia," ujar Herri Pras.
"Mending kalau ada yatim piatunya. Anak-anak tetangga lingkungan disuruh pakai peci, baju koko dipoto jebret, dan mereka keluar cari dana, iya," ujar Ken Setiawan.
Bahkan tak hanya itu menurut Ken, teman-temannya sampai pergi ke Monas, Ragunan dan tempat wisata sebagainya dengan bekal kolekan, dengan dalih untuk biaya operasi.
Ada juga yang sampai menjual harta benda hingga berjualan merchandise untuk mengumpulkan uang.
"Kadang-kadang pake di dramatisir fotonya. Ada yang seratus, dua ratus, kan dari pagi sampai malem. Sertus ribu kalo kali dua ratus kan banyak. Satu orang itu. Di ATM itu dari pagi sampai malam, kita ambil 10juta kalo 50ribu itu gak sayang. Kalo kali 100 orang udah berapa," ujar Ken Setiawan mantan pendiri NII.
Hal itu belum termasuk sumbangan dari perusahaan, menurut Ken, bahkan ada yang sampai menyumbang 10-50juta satu orang.
Herri Pras juga menyampaikan bahwa Panji Gumilang sempat mengucapkan saat dikunjungi oleh Departemen Agama, bahwa apa yang mereka bangun tidak lain merupakan usaha dari dengkul kita sendiri.
"ini saya jadi tambah geram ini ya, ketika mendengar pernyataan ini, bukan dari dengkulnya Panji Gumilang ini. Jamaahnya yang disiksa, dicambuk buat jalan keluar cari duit," pungkas Herri Pras.
"Diperas sampai habis," ujar Ken menambahkan. Bahkan orang-orang ini bukan hanya mencari dana, tapi dana tersebut diberikan kepada Panji Gumilang dan Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Selain melalui jaringan lembaga kemanusiaan, modus-modus jaringannya kemana saja?," tanya Herri Pras.
"Mereka juga investasi, beli property, beli tanah. Jadi hati-hati masyarakat, jika mendapat pesan whatsApp isinya dari yayasan yatim piatu A,B,C,D, udah abaikan saja. Kalau mau membantu mendingan berikan kepada orang sekitar kita yang membutuhkan," pesan Ken Setiawan kepada masyarakat.
Jangan sampai bantuan yang diberikan berdasar prasangka positif, justru diberikan kepada tangan-tangan Negara Islam Indonesia (NII).
"Mereka masuk ke grup-grup whatsApp. Anggotanya sekarang 500 orang, satu-satu nanti mereka chat. Kami dari yayasan ini. Ya dari sekian banyak pasti ada yang nyantol. Karena mereka tahu orang Indonesia itu baik-baik," ujar Ken pada Herri.
Bahkan menurut Ken Setiawan, mereka juga memiliki dokumen lengkap dari foto-foto kegiatan, company profile, padahal sumbernya berasal dari foto anak-anak tetangga yang di foto oleh mereka sendiri yang dikumpulkan pakai peci.
"Ini yang akhirnya mencoreng nama organisasi yang betul-betul menyampaikan bantuan kepada masyarakat yang berharap, sadis," terang Ken Setiawan.
Satu yayasan cabangnya ada dimana-mana, bahkan ada satu yayasan yang memiliki hingga 100 cabang di seluruh Indonesia.
(udn)