- Humas BPIP
Wakil Kepala BPIP: Santri Pilar Indonesia Merdeka, Acara Peresmian Gedung MA Nahdlatul Muslimin, Kudus Disemarakkan dengan Semangat Pancasila
Namun, di tengah kebahagiaan peresmian gedung tersebut, Wakil Kepala BPIP juga mengungkapkan keprihatinan akan beberapa aspek yang melemah pascareformasi, termasuk hilangnya mata ajar dan matakuliah Pancasila di dunia pendidikan.
"Kabar yang sangat menggembirakan saat ini dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Keputusan Mendikbudristek Nomor 067/H/P/2022 tentang Penetapan Buku Refetensi Utama Pendidikan Pancasila serta Keputusan Mendikbudristek Nomor 026.C/H/P/2022 tentang Penetapan Buku Teks Utama Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila, untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah," ujar Karjono.
Penetapan Buku Refetensi Utama Pendidikan Pancasila, dan Penetapan Buku Teks Utama Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila, untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah dibuat BPIP bersama Kemendibudristek. Maka waka BPIP mengharapkan Bapak Bupati Kudus segera mewajibkan Pendidikan di wilayahnya menerapkan pendidikan Pancasila.
Dalam kegiatan tersebut Darusalam yang berdiri tahun 1969, pimpinannya Dr. H. Qomarudin , S.H., M.H. juga memberikan sambutannya. Ia menyambut hangat kehadiran pimpinan BPIP, berharap acara tersebut dapat menghilangkan stigma negatif tak berdasar tentang pesantren sebagai sumber radikalisme dan intoleransi. Beliau menegaskan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang menyatukan pendidikan umum dan agama, sebagai wujud kebhinekaan dan kebersamaan.
Sejuknya kerukunan berbeda tapi satu terpancar dari madrasah ini, memperlihatkan betapa pentingnya memahami perbedaan dan saling menghargai.
“Semoga dalam kesempatan ini dan seterusnya, stigma negatif yang tak bertanggung jawab bisa dihilangkan, sehingga kebersamaan dan persaudaraan semakin kuat dan kokoh,” ujarnya.
Qomaruddin juga bangga dengan BPIP karena semakin nampak sepak terjangnya di daerah, juga Kudus merupakan Kota Wali, Kota Santri yang mana tidak banyak pejabat tinggi datang ke Kudus, lebih-lebih berkenan Ziarah ke Sunan Kudus, tapi berbeda dengan BPIP semalam ziarah tiga wali.