- Tim tvOne/Herman Zuldi
Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Kaki Empat, RSUP NTB Deklarasi Jadi Rujukan
Mataram, tvOnenews.com - Balita kembar Siam berkaki empat Muhammad Karunia asal Desa Suwangi Timur Kecamatan Sakra Lombok Timur berhasil dipisahkan oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.
Operasi pemisahan kembar siam kaki empat dengan jenis Paracitic Ischipagus Conjuin Twin, berlangsung kurang lebih 5 jam, dari total 10 jam lama operasi.
"Jadi hari ini kita sudah berhasil melakukan tindakan oprasi pemisahan bayi kembar siam kaki empat atas nama Muhamad Karunia." ucap Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB dr.
Lalu Herman Mahaputra dalam konferensi pers bersama tim dokter ahli kembar siam di Aula dr. Soewignjo RSUP NTB, Sabtu (5/08/23)
Bayi kembar siam kaki empat berhasil dipisahkan
Sementara ketua Tim Medis Kembar Siam RSUP NTB, dr Sunanto mengatakan, operasi berjalan dengan lancar. Kondisi bayi saat menjalani operasi cukup stabil.
"Bayi ini menjalani operasi selama kurang lebih 5 jam, sejak pukul 8.00 WITA, organ-organ tubuh bayi berhasil dipisahkan pada pukul 13.00 WITA dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk melanjutkan proses operasi hingga selesai," jelas Sunanto.
Saat operasi berlangsung tim dokter urologi sempat mengalami kesulitan menemukan ujung saluran kemih dari bayi yang utama atau disebut Host, namun setelah beberapa saat ujung saluran kemih ditemukan.
"Sulit sekali menemukan saluran ureter pada host karena menyambung ke parasit juga," timpal Dokter Spesialis Urologi, dr. Suharjendro, menimpali.
Dalam operasi ini, RSUP NTB bekerja sama dengan dokter dari Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan dalam melakukan operasi pemisahan kembar siam.
Dengan keberhasilan operasi ini semakin menguatkan bahwa RSUP NTB telah memiliki tim dokter yang terdiri dari delapan orang yang ditugaskan khusus untuk menangani kasus kembar siam di provinsi ini.
"Jadi tim saya yang delapan itu nanti saya akan SK kan untuk menjadi tim bilamana ada kembar siam kita akan tangani sendiri nanti di sini. RSUD provinsi NTB sudah mampu melakukan tindakan kembar siam dengan tenaga dari RSUD provinsi NTB sendiri," tambah dr. Lalu Herman Mahaputra.
Ia juga mengatakan bahwa RSUD NTB akan berkoordinasi dengan puskesmas di daerah-daerah untuk mendeteksi adanya kembar siam sejak dini melalui pemeriksaan USG. Ia berharap agar tidak ada lagi kasus kembar siam yang harus dirujuk ke luar provinsi.
"Mulai hari ini dan seterusnya kita akan bersurat kepada faskes-faskes kalau memang ada ya terindikasi kembar siam untuk segara melaporkan, agar dapat melakukan tindakan operasi sedini mungkin. Yang penting kita tidak akan merujuk ya gitu loh," pungkas dr. Lalu Herman Mahaputra. (Hzm/mii)