- Edy Cahyono
Lakukan Kekerasan Terhadap Muridnya, Kepala Asrama Sekolah di Batu Dilaporkan ke Polisi
Batu, Jawa Timur - Kepala asrama di sebuah sekolah ternama di Kota Batu dilaporkan ke polisi oleh siswanya. Laporan ini dilatarbelakangi dugaan tindak kekerasan yang dialami oleh pelajar di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI). Terlapor adalah Kepala Asrama, Ahmad Akhiyat, suami dari Risna Amalia yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SPI.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batu Fuad Dwiyono mengungkapkan, peristiwa itu dilaporkan terjadi pada 3 Mei 2021. Berawal saat korban dituduh menyebarkan informasi tidak benar. Pelaku kemudian memerintahkan semua pelajar berkumpul di tempat bernama BP Cinema. Di tempat itu, korban bersama seorang rekannya dipukul oleh Akhiyat. Pemukulan itu dilakukan oleh Akhiyat di hadapan pelajar lainnya dan kepala Sekolah SPI.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batu Fuad Dwiyono mengatakan, laporan itu dilakukan setelah dirinya mendapatkan bukti cukup kuat dan keterangan langsung dari korban.
"Kami akan terus kawal dan melindungi. Korban jangan takut melapor," ungkapnya.
VB (korban) yang datang ke Polres Batu mengaku tuduhan pelaku kepadanya tidak berdasar.
"Padahal saya tidak mengatakan atau mengetahui seperti yang dituduhkan ke saya," katanya.
"Sebelumnya, kepala sekolah dulu yang bicara. Lalu kepala asrama. Tidak lama, saya dituduh lalu dipukul di situ," ungkapnya, Rabu (17/11/2021).
Akibat pemukulan itu,VB (korban) merasakan sakit di bagian belakang kepalanya. Ia membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa sembuh. Setelah kejadian itu, VB dikeluarkan dari lingkungan SPI dan disuruh mengikuti pembelajaran online.
Selain kekerasan fisik, VB juga mengaku pernah mendapatkan kekerasan verbal. AD, rekan VB yang mendampinginya ke Polres Batu juga mengaku pernah mendapatkan perkataan yang menyakitkan hatinya.
AD adalah seorang anak yatim piatu. Suatu ketika, atas kesalahan yang ia lakukan, seorang pembina di situ mengeluarkan perkataan yang tidak pantas.
"Saat itu saya dikatakan begini, 'Kamu kan anak yatim piatu, memang bisa apa? Anaknya orang mati mana bisa sukses?'" kata AD menirukan ucapan pembinanya.
AD juga pernah dipaksa makan tujuh cabe rawit oleh Akhiyat pada pagi hari. Padahal saat itu perutnya belum terisi makanan.
Fuad menambahkan, polisi bisa bekerja secara maksimal untuk mengusut kasus yang dilaporkan kali ini. Menurutnya, kasus ini benar-benar harus dituntaskan karena dugaan tindak kekerasan sudah lama terjadi.
"Kinerja polisi di Batu bisa ditingkatkan. Pertama berada di wilayah hukumnya. Kemudian, ini bisa menjadi momentum untuk membangun marwah kepolisian Kota Batu," pungkasnya. (Edy Cahyono/act)