- tim tvone - Julio
Gegara Pimpinan PSI Bertemu Prabowo Subianto, 2 Calegnya Mundur dan Keluar Partai
Jakarta, tvOnenews.com - Dua calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memutuskan mundur dari Pileg 2024. Mereka juga memilih keluar dari PSI. Bahkan, dua caleg yang mundur adalah Dwi Kundoyo yang maju untuk DPRD DKI Jakarta dan Estugraha yang maju untuk DPRD Kota Bogor. Keduanya juga tergabung dalam Ganjarian Spartan sebagai pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dwi dan Estugraha memilih mundur karena PSI dinilai melakukan manuver politik imbas pertemuan pimpinan PSI dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya juga sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI, dari keanggoataan PSI,” ujar Dwi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).
Dwi selaku Sekjen Ganjarian Spartan mengatakan awalnya dia tertarik menjadi caleg PSI karena partai itu mendukung Ganjar sebagai capres 2024.
“Namun belum sampai menunaikan amanah organisasi, PSI saya anggap sudah main mata dengan Prabowo Subianto. Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini,” kata dia.
Dia mengatakan tidak mendukung Prabowo karena rekam jejaknya pada pemerintahan orde baru (Orba). Prabowo disebut sebagai dalang dari penculikan aktivis 1998.
“Mulai dari karir di militer hingga jejaring bisnis yang menggurita. Saya bersyukur saat TNI memecat Prabowo Subianto dari TNI. Rasa syukur ini menambah besar karena Indonesia lepas dari pemerintahan otoriter yang korup orde baru,” jelasnya.
Dwi mengaku sudah berseberangan dengan Prabowo sejak aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1992.
“Pada Pilpres 2014-2019, saya memilih Jokowi, disamping karena rekam jejak dan hasil karya Pak Jokowi yang yahud, satu sisi karena saya menolak Prabowo Subianto menjadi pemimpin di Indonesia. Kenapa, karena Prabowo dan pengikutnya tidak henti-henti memainkan isu SARA, bergandengan tangan dengan kelompok-kelompok radikal dan intoleran,” tutur Dwi.
Lebih lanjut, Dwi juga menyinggung Pilpres 2014 dan 2019 ketika PSI dan Gerindra saling menyerang.
“Rasanya tidak mungkin hanya dengan kehadiran Prabowo terus kemudian PSI melupakan apa yang mereka saling counter,” ungkapnya.
Dia menduga sebelum pertemuan itu PSI dan Gerindra sudah ada komunikasi tertutup. Dwi menambahkan dirinya bersama Estugraha tidak akan beralih ke partai lain. Pihaknya akan fokus memenangkan Ganjar sebagai capres 2024. (saa/aag)