- Tim Tvone/lantra
Kadis Koperasi Aceh Tenggara Imbau Masyarakat Aceh Tenggara Jangan Percaya Calo BPUM
Kutacane, Aceh Tenggara - Dalam beberapa bulan terakhir terdengar ada beberapa oknum di luar kantor Dinas Koperasi yang berkeliaran dari desa ke desa mendatangi calon penerima BPUM, seraya menjanjikan bisa mencairkan dana bantuan presiden tersebut.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Zulfan Harijadi menghimbau warga Aceh Tenggara, agar jangan percaya terhadap rayuan calo demi mendapatkan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM). Demikian keterangannya kepada tvonenews.com, Rabu (17/11/2021)
Sangat disayangkan, warga Penerima Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) yang seharusnya menerima dana sebesar Rp 1.200.000 namun hanya menerima dana tersebut bervariasi, ada yang Rp 900.000 dan Rp 800.000.
Sebab itu, agar warga penerima Bantuan Presiden Usaha Mikro jangan lagi terjebak dan terkecoh oleh rayuan calo yang memotong uang penerima bantuan yang disebut-sebut mencapai Rp 300.000 hingga sampai Rp 400.000.
Ironisnya, menurut warga yang menerima dana BPUM yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa ada lagi pemotongan di Bank Aceh sebesar Rp 50.000, alasan pihak bank untuk dimasukkan dalam buku rekening. Apakah sejenis dana bantuan diharuskan memakai buku rekening?” ujarnya
Lambannya proses pencairan tersebut, karena kurangnya petugas yang melayani warga penerima BPUM di kantor Bank Aceh Cabang Kutacane, akibat perpindahan petugas Bank Aceh.
Zulfan menegaskan agar masyarakat jangan melayani calo yang bergentayangan. "Saya pastikan itu bukan ulah dari Pegawai Dinas Koperasi dan UKM. Kepada seluruh kepala desa di 17 kecamatan di Aceh Tenggara agar memantau gerak-gerik calo BPUM yang ingin masuk ke desa dan mempengaruhi warganya agar melaporkan kepada pihak berwajib.”
Saat ini, dari 4.000 tambahan penerima bantuan BPUM 2021 untuk Aceh Tenggara, telah tersalur untuk 1.500 penerima, sedangkan sisanya yang mencapai 3.000 lebih lagi, masih dalam tahap verifikasi dan proses pencairan.
Sedangkan untuk BPUM awal dan pertengahan tahun 2021 lalu sebanyak 26.000 orang penerima, terang Kadiskop Agara ini. “Sebagian besar untuk 25.000 orang telah tersalur, tinggal menunggu pencairan terhadap 1.000 penerima lagi yang masih dalam proses.” Tutupnya. (Lantra/Lno)