- Twitter @son1x666
Akun Twitter son1x Peretas Database Anggota Polri Diblokir
Jakarta - Akun Twitter @son1x666 yang mengklaim telah meretas 28 ribu informasi dari database Polri diblokir. Ketika dikunjungi Kamis (18/11/2021) siang, akunnya sudah bisa diblokir.
"Account suspended, Twitter suspends accounts which violate the Twitter Rules," demikian keterangan ketika akun @son1x666 diklik.
Sebelumnya hacker yang mengaku berasal dari Brasil, son1x, mengklaim telah meretas database Polri dan membagikan data pribadi anggota polisi. Dia mengompilasi informasi rahasia itu dalam sebuah file yang dibagikan melalui akun Twitternya @son1x666. Dalam file format text tersebut, son1x membeberkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polisi, termasuk tiga orang jenderal.
Dia juga menyebutkan telah membobol 28 ribu akses login dan informasi pribadi.
"Kebocoran ini berisi informasi pribadi dan kredensial pekerja polri dan orang-orang yang terlibat dengannya," tulis son1x di file "polrileak" yang dia bagikan.
Dari pantauan tvOnenews.com, data yang dibagikan merupakan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota Polri, lengkap dengan nama, alamat, pangkat, satuan kerja, tanggal lahir, jenis pelanggaran, nomor hp, dan email.
Sementara tiga anggota Polri berpangkat Brigadir Jenderal Polisi yang datanya diklaim berhasil dibocorkan adalah Brigjen Sutrisno yang bertugas di Kabagdisi Ropal Slog Polri, Brigjen Muhammad Ikhsan di Lemdiklat Polri, dan Brigjen Eriadi di Pati Baharkam Polri.
Son1x mendorong orang-orang untuk menggunakan data rahasia itu untuk melakukan apapun yang diinginkan.
"Jangan ragu untuk melakukan apa pun yang Anda inginkan dengan informasi mereka, mungkin mengirim do ke rumah mereka idk, gunakan kreativitas Anda hahaha xD," katanya lagi.
Son1x juga menyebutkan alasan mengapa dia meretas database Polri.
"Saya melakukan ini karena saya tidak mendukung pemerintah dan bagaimana mereka memperlakukan rakyatnya sendiri, banyak orang Indonesia telah menghubungi saya berbicara tentang situasi kehidupan mereka di Indonesia.
Jadi saya mengidentifikasi diri saya dengan mereka, dan memutuskan untuk membantu dengan apa pun yang saya bisa, jadi inilah alasan saya melakukan kebocoran ini," tulisnya. (act)