- Istimewa
Buntut Ribut Program Food Estate, Sufmi Dasco: Mari Berpolitik Rasional
"Bahkan, lahan di wilayah ini merupakan tanah berpasir yang memang tingkat kesulitannya tinggi untuk ditanami. Justru di sinilah tantangannya," bebernya.
"Untuk itu, Pak Prabowo kemudian melibatkan akademisi, anak-anak muda dan pihak swasta untuk melakukan riset bagaimana tanah berpasir tersebut dapat dicarikan formulanya agar dapat ditanami, seperti dalam sebuah lagu koes plus, tongkat kayu dan batu jadi tanaman," sambungnya menuturkan.
Dan, dia katakan, tahap inilah yang sedang berproses. Saat ini, sudah ditemukan formula yang diperoleh dari hasil riset yang akan diimplementasikan menjadi prototipe food estate tanaman singkong.
"Semua proses ini dilakukan dengan tanpa memakai uang negara 1 rupiah pun. Saya ulangi tanpa memakai uang negara 1 rupiah pun. Dari implementasi hasil riset inilah kita harapkan, program food estate dapat berhasil sukses dimana tanah yang sulit ditanami dapat menjadi lahan produktif dan sebentar lagi kita bisa melihat hasilnya," bebernya.
Namun lagi-lagi sangat disayangkan, dia katakan, proses yang sudah dilakukan dengan baik ini, disalahartikan oleh pihak-pihak tertentu, dan mengkritisi Hanya bermodal asumsi, di tahun politik ini.
"Saya memahami, ditengah baiknya posisi Pak Prabowo dan Partai Gerindra dari sisi kepercayaan publik yang tercermin dari baiknya tingkat elektabilitas, kritik tak berdasar ini dapat untuk menurunkan kepercayaan publik kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra," tuturnya.
"Kenapa saya katakan demikian? para pengkritik ini merupakan pengurus parpol. Mereka memiliki wakil-wakil di parlemen. Kenapa tidak ditanyakan langsung saja program ini kepada anggota badan anggaran, atau anggota komisi yang terkait dengan kementerian pertahanan dari fraksi nya? Apakah ada uang negara yang telah dipakai dalam program food estate ini melalui kementerian pertahanan? atau sampai sejauh mana program food estate ini dijalankan oleh kementerian pertahanan? Kenapa kritik ini disampaikan ke publik hanya berdasar asumsi?" sambungnya. (aag)