- Istimewa
Pendiri Peace 20 Princess Natasha Dematra Buka Peace 20 India Bekerjasama dengan PBB
tvOnenews.com - Peace 20 baru-baru ini diadakan di Kochi, Kerala, South India. Acara ini merupakan estafet dari acara Peace 20 yang pertama kali diluncurkan pada 1-2 November 2022 di Ubud, Bali, dari Indonesia untuk dunia.
Acara Peace 20 di India ini diadakan pada tanggal 11-12 Agustus 2023. Misi dari acara ini adalah sebagai platform pertemuan bagi kaum muda untuk mengalami dan menyalurkan perdamaian, merayakan kehidupan dalam segala keragamannya, dan bersama menciptakan peluang untuk mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan bagi manusia dan planet ini.
Kegiatan ini didukung langsung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diadakan untuk mendukung Kepresidenan India yang menjadi tuan rumah G20 dengan Perdana Menteri India dan Sekjen PBB, untuk menerapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berfokus pada perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat.
Natasha Dematra, selaku Chief Organizer Peace 20 Tahun 2022 dan Pendiri Peace 20 dalam sambutannya mengatakan, dengan banyaknya perang dan konflik yang kita lihat di berita dan kehidupan, kebutuhan akan perdamaian sangatlah penting.
"Waktu untuk perdamaian adalah sekarang, dan siapa yang harus menyelamatkannya jika bukan kita, generasi muda? Saya berharap misi ini akan terus berlanjut dan Peace 20 tidak akan berakhir disini dan dapat berlanjut tahun depan di Brazil dan membawa kedamaian bagi lebih banyak orang lagi," ujarnya.
Dr. Abraham Joseph, petinggi PBB, yang juga Chief Patron Peace 20 India, mengungkapkan, masa depan kaum muda akan dilindungi dengan melindungi planet dan umat manusia dari berbagai krisis.
"Saya ingin mengutip kutipan dari PBB, bahwa perdamaian dan pembangunan adalah dua sisi dalam satu koin. Tanpa perdamaian tidak ada pembangunan dan tanpa pembangunan tidak ada perdamaian," ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh ribuan peserta pemuda dan dengan berbagai pembicara dari PBB, India dan negara-negara G20. Didukung oleh Gubernur Kerala Shri. Arif Mohammad Khan, Paramjeet Singh IRS, Thomas Varghese, Princess Aswathy Thirunal Gowri Lakshmi Bai, Prof. Richard Hoy, Shri Anand Kumar, Rita Reddy, Rachel Ignatius, Prof. Dr. Vijaya Alphonsa Jospeh, Anil Joseph, Anil Xavier, Dr. Swayam Sodha, Abhishek Malhotra, K.N. Anand Kumar, Kavita Mathew, Omar Hernandez, Sona Thomas, dan lainnya.
Dalam acara ini juga diadakan Peace Pledge yang dilakukan oleh para Pemuda Global, dengan pesan untuk memberi tahu para pemimpin dunia bahwa mereka tidak menginginkan perang, konflik, intoleransi, dan ketegangan. Mereka menginginkan perdamaian dalam tindakan, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan, karena mereka percaya bahwa perdamaian dan keharmonisan adalah satu-satunya cara umat manusia dan dunia dapat bertahan hidup dan hidup berdampingan secara damai.
International Peace 20 dipahami sebagai Gerakan Pemuda Global untuk Perdamaian Dunia dan Pembangunan Berkelanjutan. Dan sebagai bagian dari komitmen mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan ini, mereka menandatangani Ikrar Perdamaian ini melalui Peacegate.
Pemuda Global, dengan bantuan pejabat PBB akan menyerahkan dokumen ikrar ini kepada para pemimpin G20 dan Sekjen PBB, guna menginformasikan keinginan mereka untuk mengupayakan Perdamaian dan Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan SDG'S 16 dan 17 PBB. Visi Peace 20 sendiri adalah menyuarakan perdamaian di negara-negara anggota G20 dan masyarakat internasional terutama pemuda secara luas.
Ketua Peace 20 International Damien Dematra menjelaskan, acara Peace 20 yang digelar di Indonesia pada tahun 2022 dalam rangka mendukung G20 Kepresidenan Indonesia didukung oleh lebih dari 25 ribu orang dari 53 negara. Mereka berpartisipasi secara langsung maupun daring baik lewat forum-forum diskusi, lomba-lomba seni dengan tema perdamaian dan pengumpulan tanda tangan untuk rekor dunia "Buku Tertebal di Dunia dengan Pesan Perdamaian".
Founder & Chairwoman Peace 20, Cheryl Halpern menambahkan, Peace 20 percaya akan pentingnya Golden Rule dan secara aktif menyebarkan prinsip ini, bahwa kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan.
"Prinsip Bhineka Tunggal Ika bahwa kita berbeda tapi satu menjadi bagian tak terpisahkan dari Peace 20 dalam misinya menyebarkan perdamaian, toleransi, dan keberagaman," ucapnya.