- Istimewa
Dirut PNM: Perempuan Cerdas, Ketahanan Ekonomi Bangsa di Depan Mata
tvOnenews.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ajak perempuan untuk melek inklusi keuangan untuk bantu kesejahteraan keluarga. Melalui kegiatan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan, LIKE IT #2, bertema UMKM Maju Investasi Tumbuh di Pontianak, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PNM, Razaq Manan Ahmad, mengajak ibu-ibu untuk aktif menjalankan usaha dan menggunakan produk keuangan yang aman.
Melalui produk Mekaar, PNM membantu ibu-ibu yang sudah memiliki usaha ataupun yang baru ingin memulai usaha untuk mendapatkan modal secara berkelompok. Bukan hanya itu, bagi yang sudah bergabung dengan Mekaar juga bisa mendapatkan tabungan Simpedes UMi dengan keuntungan lebih.
“Kalau ada yang mau mulai usaha PNM bisa bantu jadi anggota Mekaar sekaligus dibukakan rekening Simpedes UMi secara gratis tanpa biaya admin, tanpa perlu pergi ke bank. Semua akan dibantu oleh AO kami,” paparnya pada Selasa 29/8 di Gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pontianak, Kalimantan Barat.
PNM sendiri berfokus untuk memberikan modal usaha kepada perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk membantu menciptakan keluarga yang lebih sejahtera. Dengan adanya literasi keuangan yang mumpuni serta bantuan untuk mendapatkan inklusi keuangan diyakini mampu membawa dampak besar bagi ketahanan ekonomi. Apalagi UMKM termasuk salah satu sektor yang menyumbang PDB cukup besar bagi Indonesia.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut optimis dengan konsep program Mekaar yang khusus menyasar para perempuan untuk membangun ekonomi keluarga.
“Perempuan ini punya peran hebat bagi dirinya, keluarga dan ekonomi bangsa dalam waktu yang bersamaan. Kami percaya kalau memberikan pemberdayaan kepada ibu-ibu, hasil usaha yang mereka dapat akan mengalir kepada keluarganya,” jelas Arief.
Partisipasi PNM dalam kegiatan LIKE IT #2 bertujuan untuk memberi pencerahan kepada masyarakat luas bahwa penting untuk memahami produk keuangan yang aman dan legal agar tidak terjerat hutang kepada rentenir. Arief juga berharap perempuan Indonesia semakin sadar pentingnya literasi dan inklusi keuangan untuk mampu membangun bangsa.
“Semakin cerdas dan kuat perempuan di suatu negara, ketahanan ekonomi bangsa sudah pasti di depan mata,” pungkasnya.