Makna pesan 'to you whom ever' dalam kematian ibu dan anak di Depok, begini penjelasan pakar.
Sumber :
  • Istimewa

Makna Pesan 'To You Whom Ever' yang Ditemukan Sekitar Jasad Ibu dan Anak di Depok, Begini Penjelasan Pakar

Sabtu, 9 September 2023 - 11:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel ungkap makna pesan 'to you whom ever' dalam kematian ibu dan anak di Cinere, Depok.

Kematian ibu dan anak di Cinenre, Depok, Jawa Barat masih menjadi misteri hingga saat ini.

Ada beberapa fakta yang masih membuat tanda tanya terkait kematian ibu dan anak yang ditemukan di sebuah kamar mandi tersebut.

Salah satu fakta yang masih menjadi misteri dalam penemuan mayat ibu dan anak itu adalah ditemukannya secarik kertas dan sebuah pesan 'to you whom ever' oleh pihak kepolisian.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengurai fakta-fakta di lapangan terkait penemuan jasad ibu dan anak di Cinere, Depok.

Apa motif kematian ibu dan anak ini? Apakah ada dugaan pembunuhan atau ibu dan anak ini malah melakukan bunuh diri?

Reza Indragiri mengatakan sejak kasus bunuh diri yang terjadi di Cengkareng sekian bulan lalu, orang-orang yang pada akhirnya tidak punya jalan lain, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan meninggalkan catatan.

"Jangan diartikan bahwa saya sedang mengendorse bunuh diri. Bagi Saya bunuh diri tidak memiliki pembenaran sama sekali," katanya.

"Ini saya katakan kalau memang tulisan yang berbunyi 'to you whom ever' itu benar-benar dibikin oleh pihak dari keluarga ini yang meninggal dunia, maka barangkali itu merupakan pesan yang saya tafsirkan pesan tertuju spesifik pada pihak tertentu," ungkapnya.

"Karena katanya adalah ever, saya bayangkan kalau surat atau pesan itu atau kalimat itu ditujukan untuk anggota keluarga, teman, atau bahkan tetangga maka bisa kita gambarkan atau bayangkan adalah sebuah pertalian sosial sedemikian rupa antara pihak keluarga yang meninggal dengan lingkungan sosialnya," tambahnya.

Tapi, kata Indra kalau ternyata pilihan kata yang dipilih adalah 'whom ever' adalah spesifik kepada pihak tertentu, maka justru itu memberikan gambaran, boleh jadi keluarga ini sudah sedemikian rupa selama sekian waktu tertentu mencoba untuk mengisolasi diri mereka sendiri dari interaksi sosial termasuk keluarga mereka.

Kasus ini memiliki kemiripan dengan kasus penemuan mayat di Kalideres, Cengkareng beberapa waktu lalu.

"Sayang seribu sayang kalau kita buka data statistik memang menunjukkan bahwa sekitar 90 persen orang yang pada akhirnya melakukan bunuh diri, memang adalah orang-orang yang punya gangguan afektif (gangguan suasana hati atau perasaan)," katanya.

Dimana gangguan perasaan ini misalnya berbentuk depresi, dan salah satu penanda bentuk depresi adalah bagaimana kemudian orang menjaga jarak sejauh mungkin dari lingkungan sosialnya. 

"Apakah kondisi itu pula yang dialami keluarga ini sebelum mereka memutuskan untuk misalnya mengakhiri hidup mereka. Menjadi masuk akal bahwa kemudian tetangga sekitar menganggap (mereka) jarang bersosialisasi, pernah tidak keluar selama satu bulan dan seterusnya," kata Indra.

Kemudian penting mencari tahu atau penelusuran riwayat kesehatan keluarga, karena, kata Indra ada kemungkinan terjadi komorbiditas.

"Artinya orang yang bunuh diri ternyata memiliki lebih dari satu kondisi spesifik, dengan kata lain kondisi gangguan perasaan atau depresi tidak berdiri sendiri tapi disertai dengan kondisi-kondisi lain termasuk kemungkinan kondisi fisik tertentu," katanya.

Maka diperlukannya autopsi psikologis, untuk mencari tahu sebab mengapa ada orang yang meninggal, khususnya bunuh diri tapi tidak memili pesan spesifik tentang 4 hal, yakni ide, perencanaan, aksi dan bunuh diri itu sendiri.

"Dengan menelusuri rekam medis keluarga, maka disitu akan bisa melihat gambaran tentang probabilitas seberapa jauh kondisi sakit, baik sakit fisik maupun sakit psikis sehingga mempengaruhi mereka mengambil keputusan seperti ini," terangnya.

Apakah ada kemungkinan ada pihak ketiga yang merekayasa kematian ibu dan anak di Cinere, Depok?

"Ada empat kemungkinan orang meninggal dunia, natural, accident, sucide dan homicide. Sepintas lalu ketika kita mendapat gambaran ada dua orang meninggal dunia di dalam kamar mandi dan mungkin warga sekitar tidak melihat ada tanda-tanda yang mencurigakan maka barangkali kita berasumsi itu meninggal akibat bunuh diri. Tapi kasus di Pulomas satu keluarga meninggal dunia juga dalam kamar mandi bukan merupakan akibat bunuh diri melaikan akibat pembunuhan," tuturnya.

Oleh karena itu kembali kepada pihak kepolisian untuk menginvestigasi kasus kematian ibu dan anak di Depok, Jawa Barat ini.

Demi memastikan penyebab kematian ibu dan anak di Cinere, Depok, apakah pembunuhan atau bunuh diri. (muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral