- Antara
Prabowo Subianto Hadiri HUT ke-45 FKPPI
tvOnenews.com - Dalam rangka HUT yang ke-45, Keluarga Besar FKPPI telah menyelenggarakan Rakernas dan Rapimnas pada 11 September 2023 yang di ikuti oleh Pengurus Pusat KB FKPPI dan Pengurus Daerah KB FKPPI se-Indonesia di Lagoon Hotel Sultan, Jakarta.
Acara HUT FKPPI ke-45 Tahun 2023 yang dihadiri oleh Ketua Umum KB FKPPI Pontjo Sutowo serta Menpora RI Dito Ariotedjo mengusung tema "FKPPI Mempertahankan Keutuhan Bangsa Untuk Mencapai Cita-cita Proklamasi".
Hari Ulang Tahun Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI) ke-45 juga terasa istimewa dengan kehadiran Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Pada Dialog Kebangsaan Ketua Umum KB FKPPI Pontjo Sutowo menjelaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini seperti sebuah cerita yang menggambarkan tentang “Katak dan Air Panas”, dimana dalam cerita tersebut menceritakan bila katak dimasukkan dalam air yg sudah panas pasti akan melompat keluar dari air yg sudah panas tersebut. Tetapi bila katak ditaruh dalam tempat yang dipanaskan airnya secara perlahan maka tidak akan melompat keluar, dan saat api memanaskan air hingga mendidih maka katak tidak akan memiliki kekuatan untuk melompat keluar bahkan akan mati tidak berdaya.
Gambaran tersebut dapat dianalogikan dengan kondisi Indonesia saat ini. Demikan kondisi yang digambarkan pada saat ini, saat kondisi sudah berubah menjadi tidak terkendali maka banyak orang yang tidak berdaya untuk keluar dari kondisi yang ada pada saat ini.
Kewaspadaan adalah harga sebuah kemerdekaan, sebagai mahkluk yang memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu sebagai yang benar dan tepat, atau kemampuan untuk memilih sesuatu sebagai yang baik bagi dirinya. Kewaspadaan merupakan manivestasi actual dari kemampuan intelektual manusia sehingga manusia dengan sadar menentukan sikapnya terhadap masalah yang dihadapi dan mengambil keputusan sebagai pilihannya yang baik dan benar.
Dengan demikian kewaspadaan (nasional) berarti kesadaran dan kesiagaan bangsa untuk melihat dengan tajam dan teliti masalah yang dihadapi secara nasional, baik dalam bentuk kerawanan maupun dalam bentuk ancaman, gangguan, hambatan, ataupun tantangan, serta mampu menemukan peluang yang terbuka sehingga dapat mengambil sikap dan keputusan yang benar dan baik bagi keselamatan, kelestarian, dan kepentingan bangsa dan negara.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, KB-FKPPI memandang perlu melakukan kegiatan menghimpun berbagai pemikiran para tokoh nasional guna memberikan sumbangsih pemikiran dalam ikut serta mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pascaamandemen UUD 1945, sehingga apa yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur dapat terwujud.
Diperlukan pendapat khususnya tentang masalah butir-butir yang memerlukan Addendum, yaitu bagaimana tentang Sistem Perwakilan, Sistem Demokrasi Indonesia, Makna Ketuhanan Yang Esa dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, memaknai toleransi, kekeluargaan dan gotong royong.
Selain itu kita perlu untuk menselaraskan 3 fungsi Pancasila, yaitu Titik Temu (Pancasila), Titik Tumpu, UUD 1945 dan Titik Tuju yaitu GBHN, sehingga merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.