- Istimewa - Antara
Sederet Fakta Misteri Pisau Dapur Dekat Jasad Anak Pamen TNI AU
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Harapantua ungkapkan, terdapat pisau dapur ditemukan dekat jasad anak Pamen TNI AU berinisial CHR (16).
Namun, pemilik pisau terebut masih menjadi misteri. Karena Leonardus belum bisa menyimpulkan apakah temuan pisau dapur itu berkaitan dengan tewasnya CHR atau korban.
"Itu sudah saya sampaikan tadi, sampai dengan saat ini penyidik belum secara resmi menerima (hasil autopsi). Jadi kalau hanya penyampaian secara lisan dan lain-lain kami belum bisa jadikan sebagai alat bukti," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Harapantua.
Namun, tak hanya itu saja, ada sederet fakta misteri pisau dapur hingga terkait penemuan jasad CHR. Berikut rangkumannya:
- CHR Ditemukan Tewas di Area Ring 1 Lanud Halim
CHR (16) ditemukan tewas di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ternyata lokasi tersebut merupakan area terlarang untuk dimasuki publik.
Mirisnya, CHR ditemukan tepat di Pos Spion Lanud Halim. Di mana kawasan tersebut ternyata salah satu area ring 1 Lanud Halim.
Hal tersebut diungkap Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) TNI AU Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa.
"Untuk lokasi, Pos Spion di Ujung Landasan 24 Halim Perdanakusuma, itu merupakan daerah Ring 1," kata Letkol Pom Made Oka Darmayasa, Selasa (26/9/2023).
Lanjut Letkol Pom Made Oka Darmayasa sampaikan, bahwa kawasan itu tak sembarangan orang bisa melintasi.
Ia juga menduga korban bisa ke sana karena ada pihak keluarga yang bekerja di sekitar Pos Spion. Meski begitu, Satpom TNI AU dengan polisi masih mendalami dan menyelidiki bagaimana korban bisa sampai ke sana.
"Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat kawasan itu. Karena ini masih keluarga. Jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ," pungkas Letkol Pom Made Oka Darmayasa.
- Ada Luka di Dada
Menurut hasil autopsi, CHR tewas kehabisan darah gegara luka bacokan. Meski begitu, belum diketahui jenis senjata tajam apa yang menyebabkan luka di bagian dada CHR dan meninggal dunia pada Minggu, 24 September 2023.
Menurut olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sebilah pisau di dekat jasadnya.
"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya, kehabisan darah. Jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto.
Selain itu, menurut hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati, korban CHR menderita luka bakar di sekujur tubuhnya sampai 91 persen. Ia mengatakan bahwa luka bakar di tubuh putra perwira TNI itu telah memasuki grade tiga.
"Jadi, semuanya terbakar tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar. Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata Hariyanto.
Seperti diketahui, derajat luka bakar dua dan tiga tersebut memperlihatkan buruknya luka. Secara medis dikatakan bahwa ada empat derajat luka bakar, mulai dari derajat satu, dua tiga, dan yang paling parah empat.
Sementara itu, RS Polri Kramat Jati juga menemukan bahwa ketika terbakar, CHR masih dalam keadaan hidup. Hal ini diketahui dari jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan CHR.
"Saat kita lihat jalan napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada (jelaga) di rongga pernapasannya," ujar Hariyanto.
"Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian. Nanti penyidik yang akan mengembangkan itu," lanjutnya.
- 7 barang bukti diamankan
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata mengatakan, sebanyak tujuh barang bukti telah diamankan dari Pos Spion.
"Barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bilah pisau dan satu pasang sandal berwarna biru," kata Leonardus.
Adapun barang bukti lain yang diamankan, yakni satu baju bekas terbakar dan satu celana bekas terbakar.
"satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan satu buah tutup botol berwarna merah," ujar Leonardus.
- Ditemukan Pisau Dapur dan Map Misterius
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardo Simarmata menyebut sebilah pisau dapur ditemukan dekat jasad CHR (16), yang merupakan anak Pamen TNI AU.
Di mana sebelumnya jasadnya ditemukan terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Barang bukti yang ditemukan, satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar," ungkap Leonardo, Selasa (26/9/2023).
Selain itu, pihaknya dan Satuan Polisi Militer (Satpom) Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma juga menemukan sejumlah barang bukti lain. Pun mereka telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, satu buah tutup botol berwarna merah," bebernya.
- Saksi
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardo Simarmata katakan, sejauh ini delapan saksi telah diperiksa.
Lanjutnya jelaskan, ada dua orang saksi merupakan orang yang tahu perihal insiden kebakaran di Pos Spion. Ternyata setelah diperiksa, CHR ditemukan tewas terbakar dalam pos.
"Lima (saksi), ada tambahan hari ini tiga. Total delapan. Peristiwa ini memang ada saksi yang mengetahui, dua orang. Dari saksi ini lah yang memberikan informasi, sehingga awalnya informasinya adalah kebakaran," pungkasnya.
- Sosok Korban
Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) TNI AU Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa membenarkan kalau remaja atau anak baru gede (ABG) berinisial CHR (16).
"Sedikit menambahkan, setelah dilaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara), kami mengetahui bahwa korban merupakan anak dari anggota TNI AU," kata Letkol Pom Made Oka Darmayasa, Selasa (26/9/2023).
Lanjutnya menjelaskan, orang tua korban adalah perwira menengah. Adapun korban bersekolah di kawasan Lanud Halim.
Oka juga katakan, pihaknya bersama polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Maka dari itu, dia belum bisa berkata lebih jauh.
"Perwira menengah, keluarga besar TNI AU, yang tinggal di lingkungan Halim. Seperti yang sudah disampaikan, CHR ini masih berusia 16 tahun, bersekolah di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma," katanya. (aag)