- tim tvOne - Alboin Hironimus
Konflik Rempang Belum Usai, Emak-emak Menolak Keras Konsultasi AMDAL: Ini Kampung Kami!
Batam, tvOnenews.com - Konflik Rempang ternyata belum usai. Pasalnya, baru-baru ini, emak-emak bersatu menolak keras konsultasi AMDAL dengan Pemerintah.
Bahkan dari pantuan tvOnenews, Emak-emak Pulau Rempang terus bersuara. Mereka menyatakan penolakan rencana penggusuran dari kampung yang telah mereka huni sejak turun temuru.
Ekspresi keinginan untuk tetap bertahan di ruang hidup Masyarakat Melayu Pulau Rempang itu pun tergambar dalam pernyataan sikap mereka.
Terlihat, dengan mengabaikan aktivitas untuk mencari nafkah, mereka rela berkumpul dan menyatakan untuk menolak rencana penggusuran oleh pemerintah.
Meskipun, BP Batam telah mengumumkan tak ada tenggat waktu untuk relokasi atau penggesaran bagi warga Rempang.
Akan tetapi, warga dan emak-emak di Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang terus dihantui soal relokasi.
Selain itu, terlihat juga barisan emak-emak yang menolak keras soal relokasi dan konsultasi AMDAL melantunkan Sholawat.
“Nangis kami,” kata salah satu warga.
Salah seorang warga setempat, Hasmahniah (49) tahun berkata, mereka bertahan demi tetap terjaganya kampungnya, tempat tumbuh dan berkembangnya anak-anak mereka.
Di mana kampung tersebut, dia katakan telah diwariskan oleh orangtua mereka jauh sebelumnya. Maka atas dasar itu, mereka terus bersuara penolakan.
Bahkan, menyerukan penolakan dengan berbagai rupa ekspresi. Hal ini tak lain untuk berharap dapat menyentuh hati pemerintah, agar rencana pengembangan Pulau Rempang dihentikan.
“Kami terus menolak, kami sudah turun temurun di sini,” kata dia.
Tak hanya di Kampung Sembulang, warga di beberapa kampung seperti Sembulang Hulu, Pasir Panjang, Belongkeng dan kampung-kampung lain juga melakukan hal serupa.
Mereka menyatakan penolakan yang menjadi inti pesan mereka.
Penolakan warga ini begitu pas dengan momen dengan rencana pemerintah untuk menggelar kegiatan konsultasi publik penyusunan dokumen AMDAL Kawasan Rempang Eco City, di Kantor Camat Galang.
Menyikapi hal ini, Iwan yang akrab disebut Pak Long, menyesalkan sikap pemerintah yang mendahulukan pematokan lahan dan menggusur warga tanpa memenuhi penyeselesaian AMDAL.
"Saya sabagai anak Kampung Sembulang, Tak faham apa maksud pemerintah ye, kanapa setelah kita banyak korban warga kena panjara demi mempertahankan kampung, baru bicara AMDAL, kenapa tidak di awal, bertemu warga bicarakan baek baek," ungkap Pak Long.
Apa pun upaya pemerintah dan BP kawasan, kata Pak Long, tak akan mengubah sikap warga tetap menolak direlokasi dari kampung halaman.
"Mereka (pemerinta-red) cakap AMDAL tak Gune bagi warga sembulang, karena kami semua warga sepakat tak nak tinggalkan kampung nenek moyang kami," pungkas Pak Long. (ahs/aag)