- tim tvOne/Muhamad Haris
Ini Alasan Lukas Enembe Tak Hadiri Sidang Vonis
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur Papua non aktif Lukas Enembe tak hadiri pembacaan vonis atas dirinya dalam perkara dugaan suap dan gratifikasi pengerjaan proyek di Papua.
Adapun penyebab Lukas Enembe tidak hadir karena masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta gegara jatuh saat buang air di kamar mandi Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Pak Lukas dalam keadaan lemas dan sejak dirawat pada Jumat sore, Pak Lukas kerap muntah sesudah minum atau makan," kata Pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, melalui keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).
Lukas Enembe dirawat di RSPAD Gatot Soebroto gegara jatuh saat buang air di kamar mandi Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Petrus, Lukas Enembe memang sudah mengeluhkan sakit sejak Selasa, 3 Oktober 2023.
Namun, pihak Rutan KPK tidak memberikan izin perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Kami menyesalkan kenapa Pak Lukas tidak segera dibawa. Kalau langsung dibawa, mungkin kejadian jatuh di toilet pada Jumat pagi, tidak akan terjadi," ujar Petrus.
Meski begitu, persidangan bakal tetap dibuka nanti.
Jika Lukas tidak hadir, majelis hakim bakal menunda pembacaan vonis.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta majelis hakim memberikan vonis 10 tahun dan enam bulan penjara untuk Lukas
Luka Enembe merupakan terdakwa kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi terkait pengerjaan proyek di Papua.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan enam bulan dan pidana denda sejumlah Rp1 miliar subsider enam bulan," kata JPU pada KPK Wawan Yunarwanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Uang denda itu wajib dibayarkan sebulan setelah vonis berkekuatan hukum tetap.
Jika tidak, pidana penjara dari Lukas Enembe akan ditambah sesuai dengan keputusan hakim.
Dalam perkara ini, jaksa juga meminta majelis memberikan pidana pengganti sebesar Rp47.833.485.350 ke Lukas Enembe.
Uang itu wajib dibayarkan dalam waktu sebulan setelah vonis berkekuatan hukum tetap. (mhs)