- tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Dukung Kemerdekaan Palestina, FPI hingga Alumni 212 Gruduk Gedung Kedubes AS
Jakarta, tvOnenews.com - Aksi gabungan antara Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Persaudaraan Alumni (PA 212) kepung gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.
Demonstrasi yang dilakukan mereka tak pelak menggelorakan dukungan terhadap kebebasan Palestina yang saat ini terjerat bentrok dengan Israel.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, setidaknya ada ratusan aksi massa yang tiba di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat sekitar pukul 13.20 WIB.
Sebelum dimulainya orasi, para aksi massa terlebih dahulu menyelenggarakan doa bersama agar aksi ini berjalan dengan lancar.
"Apakah semuanya siap membela Palestina? Kita akan tetap di sini sampai Israel menghentikan serangan," teriak salah satu orator di atas mobil komando, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).
Menurut salah satu orator peperangan yang terjadi dan menewaskan banyak korban sipil Palestina menjadi tanggung jawab umat muslim di dunia untuk membela.
Tidak hanya ratusan massa saja yang mengepung Gedung Kedubes Amerika Serikat, namun ratusan aparat keamanan juga bersiaga di depan gedung hingga di jalan raya.
Bahkan Gedung Kedubes Amerika Serikat tampak dibarikade dengan pagar kawat berduri.
Sebelumnya, kabar aksi ini dibenarkan oleh tim Bantuan Hukum dan juru bicara FPI, Aziz Yanuar. Rencananya aksi dimulai sekira pukul 13.00 WIB. Aksi dilakukan di depan Kedutaan Besar Amerika, Gambir, Jakarta Pusat.
"Iya benar (ada Aksi Bela Palestina), ditargetkan 1.000 orang," ucap dia kepada wartawan, Rabu 11 Oktober 2023.
Massa aksi diminta membawa atribut aksi, seperti bendera Palestina dan uang untuk didonasikan. Hal ini diketahui dari pamflet undangan unjuk rasa yang sudah tersebar. Adapun tuntutan dalam aksi ini adalah meminta kemerdekaan untuk Palestina tanpa syarat apapun.
"Yang jelas pastinya kami menuntut kemerdekaan Palestina tanpa syarat. Dan penjajah keluar dari bumi Palestina sebagaimana penjajah Belanda keluar dari bumi Indonesia dahulu," kata dia. (agr/aag)