- Pujiansyah/tvOne
Sudah Dipecat Kini Dosen UIN Lampung Diusir Warga Buntut Ajak Mahasiswi 'Ngamar' di Rumah, Ketua RT Buka Suara
Lampung, tvOnenews.com - Setelah digerebek warga karena diduga berbuat tak senonoh dengan mahasiswinya, kini oknum dosen UIN Lampung diusir warga setempat.
Oknum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung bernama Suhardiyansah (33) diminta pindah rumah oleh warga setempat.
Warga merasa geram karena oknum dosen UIN Lampung tersebut kepergok bermalam dengan mahasiswinya bernama Veni Oktaviana Sari (22) saat istri dosen tersebut sedang tugas mengajar di Bengkulu.
Sang dosen dan mahasiswi digerebek warga di perumahan Bahtera Indah Sejahtera, Sukarame, Bandar Lampung pada Senin (9/10/2023) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Aan Norman, Ketua RT 12 Kelurahan Sukarame mengatakan warga Perumahan Bahtera Indah Sejahtera (BIS) Sukarame, mendesak agar oknum dosen mesum tersebut segera pindah rumah.
Dosen UIN Lampung itu sudah menjadi warga Perumahan Bahtera Indah Sejahtera sejak 2015 lalu.
"Warga tak mau menerima keberadaan dosen itu atas perilaku yang membuat cemar nama baik lingkungan perumahan," kata Aan Norman, Sabtu (14/10/2023).
Menurutnya, masyarakat menjadi khawatir setelah dosen itu dibebaskan Polda Lampung sehingga ia dapat mengulangi perbuatannya kembali.
Apalagi pihak istri dan orang tua mahasiswi tak membuat laporan. Oknum dosen dan mahasiswinya itu dipastikan bernafas lega karena tidak diproses secara hukum.
"Inikan yang heran, pihak istri atau orang tua mahasiswi tak mau buat laporan. Muncul kesan mereka melindungi pelaku. Nah, kami harus bersikap. Jangan sampai dosen tinggal di sini karena sudah mencoreng nama baik perumahan," jelasnya.
Suhardiyansah bersama mahasiswinya Veni Oktaviana Sari yang telah melakukan perbuatan mesum telah dilepaskan Polda Lampung, karena tidak ada laporan dari istri atau keluarganya.
Keduanya telah berpacaran selama satu bulan dan telah bersetubuh sebanyak 6 kali di rumah oknum dosen.
Dimana dalam perkara perzinahan termasuk tindak pidana delik aduan. Dalam skandal dosen dan mahasiswa tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu kotak kondom dan satu kotak tisu magic.
Delik perzinahan diatur di Pasal 411 KUHP baru mengalami redefinisi tentang perzinahan.
KUHP baru delik perzinahan merupakan delik aduan absolut yakni suami atau istri yang terikat dalam ikatan perkawinan; orang tua atau anaknya yang tidak terikat perkawinan. Artinya, delik perzinahan tak bisa semua pihak dapat membuat pengaduan.
"Sampai hari ini belum ada yang melapor, yang merasa dirugikan atas kejadian mesum penyerahan warga, jadi yang bersangkutan dipulangkan," kata Kombes Umi Fadillah Astutik, Rabu (11/10/2023).
Pihak yang dirugikan seharusnya istri dosen atau orang tua mahasiswa menyampaikan pengaduan atau laporan, tetapi sejak keduanya ditahan polisi tidak menerima laporan. Polisi tidak bisa melakukan penahanan.
Pasangan bukan suami istri tersebut saat ini sudah dibebaskan karena tidak ada alasan polisi menahan mereka.
"Tetapi keduanya mengaku berpacaran sudah selama sebulan,” kata Kombes Pol Umi.
Dosen Dipecat dari UIN Lampung
Suhardiyansah yang yang berstatus P3K di UIN Lampung telah dinyatakan di nonaktifkan.
Sementara Veni Oktaviana Sari diberhentikan sebagai mahasiswi UIN Lampung. Keduanya diduga selingkuh.
"Sudah kita pecat dengan dikeluarkan surat penonaktifan, membebastugaskan sebagai dosen tetap non PNS," kata Anis Handayani, Humas UIN Raden Intan Lampung kepada tvOnenews.com, Kamis (12/10/2023).
Suhardiyansah sudah mengajar di UIN Lampung terhitung sejak 1 September 2018. Sedangkan Veni Oktaviana Sari (22) merupakan mahasiswi sudah semester 7 dan sedang menjalani PKL.
"Mereka ini sama-sama di Fakultas Tarbiyah," kata Anis.
Anis menjelaskan keputusan ini merujuk kepada Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung tentang Larangan, Jenis Pelanggaran, Bentuk Sanksi, dan Tata Cara Pemberian Sanksi, point 11.
Ia melanjutkan, dalam kode etik itu disebutkan, bahwa dosen bersama mahasiswi tersebut telah jelas-jelas melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, susila dan bertentangan dengan ajaran agama islam.
"Penonaktifan oknum dosen tersebut karena telah melanggar Kode Etik Dosen. Kemudian telah melanggar perjanjian kontrak sebagai dosen tetap Non PNS. Selanjutnya telah mencemarkan nama baik UIN Lampung," jelas dia.
Ironisnya mahasiswi semester akhir yang sedang menyusun skripsi ini sudah tahu jika dosen tersebut sudah punya istri dan anak. Dia bahkan mengakui, sudah enam kali berbuat mesum dengan dosen tersebut. (puj/muu)