Setelah 2 tahun molor, kini akhirnya terungkap pelaku pembunuhan tuti dan amel di Subang..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews / Menyingkap Tabir / VIVA M. Ali Wafa

5 Fakta Mencengangkan Pembunuhan Amel dan Tuti di Subang, Sosok Pelaku hingga Bukti Bercak Darah

Kamis, 19 Oktober 2023 - 06:38 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah dua tahun akhirnya misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang akhirnya menemui titik terang, hingga kini polisi telah menetapkan 5 tersangka di kasus tersebut.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ini sempat membuat geger masyarakat Subang, pada 18 Agustus 2021.

Pasalnya, Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard mereka di garasi rumahnya di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.


Tuti dan Amel, Korban Pembunuhan di Subang. (source: Menyingkap Tabir tvOne)

Penyelidikan kasus pembunuhan Ibu dan anak yang bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada awalnya berkutat dalam pemeriksaan DNA selama satu setengah tahun.  

Kasus pembunuhan ibu dan anak ini pun telah diambil alih oleh Polda Jabar sejak 15 November 2021. 

Misteri pembunuhan ini terungkap, berawal dari dari salah pelaku sekaligus saksi kunci MR atau Muhammad Ramdanu berani buka mulut.

MR adalah tak lain merupakan keponakan sekaligus sepupu dari kedua korban.

Danu ditetapkan tersangka oleh polisi di Mapolda Jabar pada Selasa (17/10/2023) kemarin usia menyerahkan diri.

1. Sosok pelaku pembunuhan dan perannya


Yosep suami sekaligus ayah dari Tuti dan Amalia korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat. (Cepi Kurnia/tvOne)

Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan peran dua tersangka atas nama M. Ramdanu (MR) dan Yosep (YH) di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, diduga kuat merupakan pelaku utama.

"Kita duga mereka berdua MR dan YH pelaku utamanya," kata Kombes Pol Surawan kepada wartawan di Mapolda Jabar Rabu (18/10/2023). 

Kombes Pol Surawan mengatakan pelaku pembunuhan diduga kuat adalah Yosef (suami korban Tuti), karena ditemukan bercak darah di baju pelaku. Oleh karena itu, Yosep langsung ditahan. 

"Ada bukti kuat terhadap YH, orang tua korban (Amalia) suami Tuti. Ada bercak-bercak darah di bajunya, dengan bukti yang cukup kuat. Dugaan YH sebagai pelaku maka dilakukan penahanan, karena dari keterangan MR bahwa baju yang digunakan saat malam itu YH mengajak MR ke TKP. Kita memiliki alat bukti kuat terhadap kasus ini dan menetapkan tersangka," tambah Kombes Pol Surawan.

Lebih jauh, dalam pemeriksaan MR mengatakan bahwa dirinya diminta oleh Yosep untuk datang ke rumah korban dan menunggu di garasi.

"Dari MR, dia pertama diminta oleh YH menemani ke TKP ke rumah korban dia menunggu di garasi ini pengakuannya. Dia diminta mengambil alat golok," ungkapnya 

Namun, setelah mengambil golok, MR mengaku tidak mengetahui eksekusi yang dilakukan pelaku kepada korban.

Setelah mendengar teriakan dari Amalia, MR masuk ke rumah dan melihat pelaku lain membenturkan kepala Amalia ke dinding.

Tetapi, Kombes Pol Surawan tidak menyebutkan inisial lain yang membentur kepala Amalia ke dinding. Dan pelaku lain masih belum mengakui perbuatannya.

"Setelah mendengar teriakan dari korban Amal dia masuk ke dalam (rumah) melihat pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding. Dari pelaku lain belum mengakui perbuatannya," kata dia.

2. Kasus yang menghebohkan publik dengan durasi 2 tahun baru terungkap

Sebelumnya, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menjadi kasus yang menghebohkan.

Bagaimana tidak, pengungkapan kasus pembunuhan Subang ini molor sampai 2 tahun 2 bulan hingga akhirnya baru terungkap belakangan ini.

Setelah Danu, keponakan dari Tuti Suhartini menyerahkan diri kepada polisi usai mengaku terlibat dalam pembunuhan ini.

Sejumlah kalangan dari masyarakat hingga tokoh ahli Forensik dr Sumy Hastry ikut bersuara untuk mengungkap kasus pembunuhan ini yang banyak dinilai kejanggalan.

Pada saat itu, kedua korban ditemukan tewas di bagasi mobil Alphard di halaman rumah korban.

Jasad keduanya ditemukan ditumpuk di bagasi mobil tersebut.

Perjalanan kasus tersebut tergolong panjang. Sebab kasus tersebut sampai Minggu (15/10/2023) masih belum menemukan titik temu sampai beberapa kali Kapolda Jawa Barat berganti. 

3. Polisi tetapkan 5 tersangka

Selama tiga bulan terakhir pihak kepolisian kembali intens melakukan pemeriksaan terhadap para saksi kasus pembunuhan amel dan tuti di Subang.

Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat selain menetapkan M Ramdanu alias Danu menjadi tersangka karena menyerahkan diri, juga menetapkan Yosep (suami dan ayah dari Amalia), Mimin, Arigi dan Abi. 

"Dari MR kita mendapatkan beberapa orang yang menurut dia sebagai pelaku dan dilakukan penangkapan. Dari empat orang ini sudah ditetapkan tersangka dan lima termasuk MR. Kita tahan dua orang yaitu YH dan MR, sementara tiga tersangka lainya M, A, dan A tidak ditahan. Wajib lapor," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan kepada wartawan di Mapolda Jabar, Rabu (18/10/2023).

4. Korban ditemukan tewas dalam kondisi setengah telanjang

Ketika pertama kali ditemukan di bagasi mobil mewahnya, jasad Amalia berada di atas jenazah ibunya. 

Posisinya terlentang dan setengah telanjang, saat itu korban hanya mengenakan celana training, sementara bagian atasnya terbuka.

Berdasarkan hasil autopsi, terdapat bekas kekerasan benda tumpul di daerah kepala Amalia yang mengakibatkan patah tulang tengkorak, memar dan hancurnya sebagian organ otak.

Selain itu terdapat sejumlah luka lain di wajah korban.

5. Kasus pernah ditangani oleh dr Sumy Hastry


Dokter Forensik dr. Sumy Hastry Purwanti. (Kolase tvOnenews)

Polwan ahli Forensik pertama asia, dr Sumy Hastry Purwanti menuturkan bahwa dirinya melakukan otopsi kedua kalinya terhadap jasad Amel dan Tuti setelah 40 hari pasca kejadian.

Karena waktu yang cukup lama, ada tantangan sendiri untuk melakukan otopsi tersebut.

"Tapi memang kita mencocokan juga dari cara kematian dan mekanisme kematian, murni dari kekerasan benda tajam," ujar dr Hasty yang dilansir Youtube Anjas Asmara.

"Tinggal saya mencari sesuatu di tubuh para korban dan itu tidak akan ditemukan, karena proses pembusukan itu," tambahnya.

Lebih lanjut, ahli forensik yang pernah menangani Bom Bali 1-2 ini mengungkapkan bahwa tidak pernah berbicara soal waktu kematian korban, tapi yang mengetahui adalah penyelidik.

"Tapi saya mengetahui dari TKP dan foto-foto (olah TKP) dari otopsi pertama, dan juga jenazahnya," ujarnya. (cep/chm/ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
30:51
06:04
04:49
03:20
01:52
01:14
Viral