- istimewa TPN Ganjar-Mahfud
Seribu Pendukung Prabowo-Gibran Pindah Mendukung Ganjar-Mahfud
“Dampaknya kekuasaan digunakan untuk memporakporandakan tatanan hukum Indonesia hanya untuk kepuasan nafsu politik, itu artinya tidak ada lagi etika dan aturan hukum di Indonesia,” tambah dia.
Selain itu, pihaknya juga mengamati respons masyarakat terhadap putusan MK itu. Menurutnya, masyarakat menjadi kurang percaya kepada MK.
Tak hanya itu, Sahat menilai nilai-nilai luhur terbentuknya partai politik juga menjadi tercoreng. Ini karena terpilihnya anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, sebagai Ketua Umum PSI.
Hal itulah yang membuat pihaknya memutuskan mencabut dukungan ke Prabowo-Gibran. Lanjutnya, Sahat mengatakan Ganjar dan Mahfud adalah sosok pemimpin yang sederhana, tangguh, teruji, dan berhati lembut. Namun, bukan sebagai politikus praktis.
“Ganjar-Mahfud adalah dua insan yang visioner, dan dua insan ini menjadi kombinasi yang sempurna membawa Indonesia menjadi negara besar dunia yang disegani dan dihormati dunia atas dasar keahlian, kemampuan serta kerja keras, maka Indonesia pasti menjadi negara besar dunia,” kata dia.
Dia menambahkan paslon yang diusung PDIP itu adalah sosok pemimpin yang cerdas dan rendah hati. Menurutnya, Ganjar dan Mahfud tidak malu menganggap rakyat sebagai sahabat kerjanya. Ganjar juga dianggap sosok berpengalaman di bidang legislatif dan eksekutif. Sedangkan Mahfud dianggap sebagai pendekar hukum.
“Ganjar-Mahfud adalah dua insan yang menginginkan seluruh generasi muda, kaum milenial dan Gen Z harus memenangkan persaingan global atas dasar kecerdasan, ketangguhan, serta keahlian yang dimilikinya,”tandasnya. (saa/aag)